Mengalamipergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit lebih dominan daripada generasi gametofit. Adapun struktur tumbuhan paku adalah sebagai berikut. 1. Akarnya berupa akar serabut. 2. Batang paku kebanyakan berupa rizom. 3. Macam-macam daun pada tumbuhan paku sebagai berikut. Berdasarkan ukuran
25 Berikut ini yang tidak termasuk ciri generasi sporofit pada tumbuhan paku yaitu .. a. merupakan fase paling dominan dan berumur panjang b. Tumbuhan paku muda menjadi paku dewasa yang tumbuh di atas gametofit c. Terbentuk dari hasil pembelahan diri d. Tumbuhan paku dewasa menghasilkan dua jenis daun yaitu daun sporofil dan daun tropofil 26.
Tumbuhantersebut disebutA. Hidrofit B. Halofit C. Ephemere D. Xerofit E. Higrofit ANS: E 23. Generasi gametofit pada paku-pakuan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikutA. Berbentuk tumbuhan besar B. Memiliki sorus atau sori C. Menghasilkan antheridia dan archegonia D. Susunan kromosomnya diploid E. Ujung daunnya menggulung ANS: C 24.
Cirigenerasi gametofit tumbuhan paku yaitu sebagai berikut. Spora yang jatuh di tempat yang lembap akan tumbuh menjadi protalium. Protalium merupakan lembaran yang berbentuk hati, pada permukaan bawah terdapat rhizoid, permukaan atas terdapat gamet (anteridium dan arkegonium).
Adapunbeberapa ciriENGERTIA-ciri tumbuhan paku di antaranya sebagai berikut : Ada batang, akar dan daun. Memiliki pembuluh xilem dan floem. Tumbuhan memiliki ukuran yang beragam. Banyak variasi tumbuhan seperti bercabang dan lainnya. Daun dapat menggulung. Tumbuhan paku hidup dengan cara epifit dan sporofit.
Ciriciri tumbuhan paku: Tumbuhan paku memiliki akar, batang, daun sejati sehingga disebut tumbuhan kormus; Memiliki pembuluh angkut; Mengalami pergiliran keturuan (metagenesis) Generasi sporofit lebih dominan daripada generasi gametofit ; Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.
JenisTumbuhan Paku. Berikut adalah jenis tumbuhan paku antara lain sebagai berikut: 1. Berdaun Makrofil. Tumbuhan paku berdaun makrofil merupakan jenis tanaman paku yang mempunyai daun yang sangat lebar. Tumbuhan ini sangat mudah di jumpai di berbagai tempat. Ciri-ciri makrofil. Memiliki bentuk daun yang besar-besar. Pada daunnya terdapat tangkai
XUsVLH. Tumbuhan paku Pteridophyta merupakan tumbuhan berpembuluh Thallophyta tidak berbiji, struktur tubuhnya telah dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya. Kelompok tumbuhan ini telah memiliki pembuluh sebagai berkas pengangkutnya. Tumbuhan tidak berbiji disebut juga kormofita. Penjelasan selengkapnya terkait tumbuhan paku yaitu sebagai berikut. A. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku PteridophytaB. Jenis-Jenis dan Reproduksi Tumbuhan Paku Pteridophyta1. Tumbuhan Paku Homospora2. Tumbuhan Paku Heterospora3. Tumbuhan Paku PeralihanC. Klasifikasi Tumbuhan Paku Pteridophyta1. Kelas Psilophytinae paku purba2. Kelas Equisetinae paku ekor kuda3. Kelas Lycopodinae paku kawat4. Kelas FilicinaeD. Peranan dan Manfaat Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati yang berbeda dari tumbuhan lumut. Maka dari itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta akar, batang, dan daun tumbuhan paku memiliki berkas pembuluh angkut bernama xilem yang mengangkut air dan garam mineral ke daun untuk proses fotosintesis., dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan paku bervariasi, ada yang di darat, di perairan, atau tumbuhan paku biasanya menggulung dan bersisik saat masih paku dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet siklus hidup metagenesis terdapat fase sporofit, fase ini yang terlihat sebagai tumbuhan paku sporofit pada metagenesis tumbuhan paku lebih dominan dibandingkan fase paku memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof B. Jenis-Jenis dan Reproduksi Tumbuhan Paku Pteridophyta Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga golongan yaitu paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan. Pada metagenesis tumbuhan paku, terdapat tiga jenis paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan. Semuanya memiliki proses yang sama, dimana spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet gametofit yang akan membentuk anteredium yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, zigot yang diploid terbentuk dan kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari adalah generasi sporofit yang memiliki kemampuan membentuk sporangium yang menghasilkan spora untuk reproduksi. 1. Tumbuhan Paku Homospora Diketahui ada tumbuhan paku yang memiliki spora berumah satu dan ukuran sama besar disebut paku homospora/isospora, contohnya adalah suplir Adiantum cuneatum. Tumbuhan paku suplir memiliki rizoma sebagai batang yang menjalar di dalam tanah dan daun muda yang menggulung seperti spiral. Pada permukaan bawah daun fertil sporofil terdapat sorus yang umumnya terlihat seperti bintik-bintik coklat. Sorus merupakan kumpulan sporangium yang mengandung sel induk spora yang akan membelah dan menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama. Spora yang jatuh ke tanah akan tumbuh menjadi protalium jantan atau protalium betina. Anteridium terbentuk di permukaan bawah gametofit dewasa yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium. Jika terjadi fertilisasi terbentuk zigot. Zigot yang terbentuk akan tumbuh menjadi tumbuhan suplir baru sporofit yang memiliki sporangium yang akan menghasilkan spora untuk reproduksi. Daur hidup paku homospora 2. Tumbuhan Paku Heterospora Tumbuhan paku yang memiliki protalium yang tidak sama besar dan dua jenis kelamin disebut paku heterospora. Ini terjadi karena pemisahan jenis kelamin terjadi saat pembentukan spora dan ukurannya berbeda. Spora yang lebih besar disebut makrospora atau megaspora karena memiliki banyak makanan cadangan. Spora yang lebih kecil disebut mikrospora dan dihasilkan dari mikrosporangium. Contohnya paku semanggi Marsilea, paku rane Selaginella. Mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium, sementara makrospora akan tumbuh menjadi makroprotalium. Mikroprotalium membentuk mikroogametofit yang menghasilkan anteridium dan sperma, sedangkan makroprotalium membentuk makrogametofit yang menghasilkan arkegonium dan ovum. Jika fertilisasi terjadi antara sperma dan ovum, maka akan menghasilkan tumbuhan paku yang kemudian akan tumbuh menjadi spora. Daur hidup paku heterospora 3. Tumbuhan Paku Peralihan Selain paku homospora dan heterospora, ada juga jenis paku yang disebut tumbuhan paku peralihan yang memiliki sporangium yang menghasilkan spora yang sama besar tetapi berbeda jenis kelamin. Ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homospora dan heterospora, seperti paku tapal kuda Equisetum debile. Jika spora jatuh ke tanah, sebagian akan tumbuh menjadi protalium jantan dan sebagian lainnya akan tumbuh menjadi protalium betina. Daur hidup paku peralihan C. Klasifikasi Tumbuhan Paku Pteridophyta Pteridophyta terdiri dari empat kelas, yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae, dan Filicinae. 1. Kelas Psilophytinae paku purba Psilophytinae mencakup tumbuhan paku yang masih primitif, bahkan sebagian besar jenisnya sudah punah. Ciri primitif ini ditunjukkan oleh adanya daun kecil mikrofil yang belum terdiferensiasi atau bahkan tidak memiliki daun sama sekali, yang disebut paku telanjang. Ada juga jenis paku yang tidak memiliki akar dan gametofitnya tidak diketahui. Batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya. Gametofit paku ini bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh makanan karena tidak memiliki klorofil. Spora yang dihasilkan jenis paku ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama paku homospor. Contoh spesies Rhynia major, Zosterophylum australianum 2. Kelas Equisetinae paku ekor kuda Tumbuhan ini masih hidup hingga sekarang dan umumnya merupakan herba yang menyukai tempat-tempat lembap, terutama di dataran tinggi. Paku ekor kuda memiliki daun kecil seperti selaput yang tersusun seperti karang, terdapat di setiap buku, melingkar, dan berbentuk sisik. Batang paku Kelas Equisetinae mirip dengan daun cemara, berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak. Sporofil memiliki bentuk yang berbeda dengan daun biasa, yaitu bentuk perisai dengan sejumlah sporangium di bagian bawahnya. Protaliumnya berwarna hijau dan tumbuh di luar spora. Semua sporofil terorganisir menjadi suatu struktur yang mirip gada atau kerucut di ujung batang atau cabang. Contoh spesiesnya yaitu Equisetum debile paku ekor kuda. 3. Kelas Lycopodinae paku kawat Batangnya tumbuh tegak atau merayap dengan percabangan yang menjulang ke atas. Berkas pengangkut masih sederhana. Daunnya berbentuk seperti jarum, dengan beberapa jenis yang menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Tumbuhan paku ini terdiri atas 4 ordo, yaitu Lycopodiales, Selaginellales, Lepidodendrales, dan Isoetales. Contoh spesies Selaginella wildenowii, Selaginella caudate, Lepidodendron visculare 4. Kelas Filicinae Kelas Filicinae merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering dikenal oleh masyarakat sehari-hari. Menyukai habitat yang teduh dan lembab higrofit. Tumbuhan paku ini memiliki daun yang besar makrofil dengan tangkai yang dilengkapi dengan tulang-tulang daun. Daun yang masih muda menggulung pada ujungnya. Banyak ditanam sebagai tanaman hias, seperti paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum, suplir Adiantum cuneatum, atau sebagai tanaman obat, seperti Dryopteris filixmas. D. Peranan dan Manfaat Tumbuhan Paku Pteridophyta Tumbuhan paku memiliki berbagai peranan dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari., antara lain Sebagai tanaman hias, seperti Adiantum cuneatum suplir, Asplenium nidus paku sarang burung dan Platycerium biforme paku simbar menjangan.Beberapa jenis paku juga bermanfaat sebagai obat, seperti rimpang dari Aspidium filixmas Dryopteris yang mampu mengatasi masalah paku juga sering digunakan sebagai bingkai dalam karangan bunga atau sebagai pupuk itu, tumbuhan paku juga bisa dikonsumsi sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata semanggi.Epidermis dari paku ekor kuda juga berguna sebagai alat penggosok dan pembersih karena memiliki struktur yang kasar dan mengandung silikon zaman dahulu, fosil tumbuhan paku membentuk batu bara yang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Baca JugaLumut Bryophyta Ciri-Ciri, Reproduksi, Klasifikasi, dan Perannya bagi Kehidupan Referensi Anshori, M., & Martono, D. 2009. Biologi Untuk Sekolah Menengah Atas – Madrasah Aliah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan P., Fiktor, & Ariebowo, M. 2009. Praktis belajar biologi Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan R, Mawardi H., A., & Riandi, M. U. 2009. Mudah dan aktif belajar biologi Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas – Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan I., & Lestari, E. S. 2009. Biologi 1 Makhluk hidup dan lingkungannya untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nuryani, & Pramono, S. 2009. Biologi Untuk kelas X SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan 2009. Panduan pembelajaran biolog Untuk SMA & MA kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Are Ferns? – Forest Service
PertanyaanBerikut ini ciri tumbuhan paku, KECUALI ....sporofitkormophytatracheophytaberakar serabutketurunan vegetatifJawabanyang bukan merupakan ciri tumbuhan paku adalah 5. keturunan bukan merupakan ciri tumbuhan paku adalah 5. keturunan vegetatif. PembahasanDalam siklus hidupnya, tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan metagenesis antara generasi gametofit yang berkromosom haploid n dan generasi sporofit yang berkromosom diploid 2n. Generasi sporofit hidup lebih dominan atau memiliki masa hidup yang lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Tumbuhan paku merupakan kormophyta yaitu kelompok tumbuhan yang dapat dibedakan struktur akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku memiliki akar yang mempunyai ciri ciri yang khusus. Akar yang terdapat pada tumbuhan paku memiliki sifat seperti pada akar serabut. Ujung akar tumbuhan paku mendapat perlindungan dari kaliptra yang terdiri dari beberapa sel yang berbeda dengan sel akarnya. Tumbuhan paku memliki pembuluh angkut xilem dan floem tracheophyta. Dengan demikian, yang bukan merupakan ciri tumbuhan paku adalah 5. keturunan siklus hidupnya, tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan metagenesis antara generasi gametofit yang berkromosom haploid n dan generasi sporofit yang berkromosom diploid 2n. Generasi sporofit hidup lebih dominan atau memiliki masa hidup yang lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Tumbuhan paku merupakan kormophyta yaitu kelompok tumbuhan yang dapat dibedakan struktur akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku memiliki akar yang mempunyai ciri ciri yang khusus. Akar yang terdapat pada tumbuhan paku memiliki sifat seperti pada akar serabut. Ujung akar tumbuhan paku mendapat perlindungan dari kaliptra yang terdiri dari beberapa sel yang berbeda dengan sel akarnya. Tumbuhan paku memliki pembuluh angkut xilem dan floem tracheophyta. Dengan demikian, yang bukan merupakan ciri tumbuhan paku adalah 5. keturunan vegetatif. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+
Jakarta - Tumbuhan paku termasuk dalam kelompok organisme dari kingdom plantae yang memiliki akar, batang, daun sejati serta pembuluh pengangkut. Dengan begitu tumbuhan paku juga termasuk dalam kormus ukuran yang bermacam-macam, tumbuhan paku berperan dalam menyusun ekosistem hutan. Sama seperti lumut dan jamur, tumbuhan paku memperbanyak generatifnya dengan menggunakan Tumbuhan PakuTumbuhan paku adalah tumbuhan yang memiliki pembuluh kayu xylem dan pembuluh tapis floem. Tumbuhan berpembuluh disebut juga dengan tumbuhan tingkat akar, batang, dan daun pada tumbuhan paku sudah dapat dibedakan. Kormofita merupakan sebutan bagi tumbuhan paku yang sudah memiliki akar, batang, dan akar serabut tanaman paku dilindungi oleh tudung akar yang disebut kaliptra. Batangnya tumbuh mendatar di dalam tanah dan ada juga yang tumbuh menjulang ke paku memiliki ukuran yang bermacam-macam. Daun dengan ukuran kecil disebut mikrofil, sedangkan daun dengan ukuran besar disebut makrofil. Makrofil ditandai dengan adanya tangkai daun, tulang daun, daging daun, dan mulut kehidupan sehari-hari, tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai sayuran, bahan obat-obatan, tanaman hias, dan pupuk hijau. Demikian seperti dijelaskan dalam buku Biologi Interaktif oleh Tetty Setiowati dan Deswaty buku Biologi karya R. Gunawan Susilowarno dkk., ada beberapa ciri-ciri tumbuhan paku di antaranyaBerukuran makroskopis, bahkan ada yang tingginya menjulang hingga mencapai 20 jaringan pengikut xilem dan floem dengan tipe kolateral yang terdapat di bagian habitatnya di secara saprofit, epifit, dan di atas air atau metagenesis ketika bereproduksi. Adanya pergiliran keturunan pada sporofit dan ujung daun muda menggulung. Berdasarkan ukurannya, daun dibedakan menjadi makrofil dan mikrofil. Berdasarkan fungsinya, daun dibedakan menjadi tropofil dan paku memiliki satu dengan baik di lingkungan yang teduh dan lembab atau Tumbuhan PakuTumbuhan paku memiliki jenis yang bermacam-macam. Berikut kategori tumbuhan paku yang dibagi ke dalam empat kelas, yaituPaku PurbaTumbuhan paku purba tidak memiliki akar serta daun sejati. Rizoid akan berfungsi sebagai akar. Sifat dari tumbuhan paku adalah homospora dan sudah hampir punah, contohnya adalah Psilotum Kawat atau Paku RambutPada kelas ini, tumbuhan paku memiliki daun yang sangat banyak dan memiliki ukuran yang kecil dan tersusun secara spiral. Tumbuhan paku purba hidup dengan menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak bersifat parasit. Contoh tumbuhan paku kawat adalah Selaginella caudata dan Selaginella Ekor KudaTumbuhan paku ekor kuda tumbuh subur di tempat yang lembab dengan jumlah yang sangat besar. Beberapa contoh tumbuhan paku ekor kuda adalah Equisetum debile dan Equisetum SejatiTumbuhan ini memiliki sifat higrofit karena tumbuh ditempat yang lembab dan teduh. Memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang kecil seperti lumut hingga yang menjulang seperti pohon. Contoh tumbuhan paku sejati adalah Salvinia natans dan Azolla Berkembang Biak Tumbuhan PakuDijelaskan dalam buku Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTs karya Wahono dkk, bahwa tumbuhan paku berkembang biak dengan dua cara, yaitu kawin dan tidak kawin. Proses tersebut berlangsung secara paku yang telah matang akan jatuh. Apabila jatuh di tempat yang baik dan cocok bagi tumbuhan paku, maka spora akan tumbuh menjadi tersebut kemudian menghasilkan dua alat kelamin. Anteridium akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium akan menghasilkan ovum. Anteridium dan arkegonium merupakan penghasil gamet, maka dari itu disebut terjadi pembuahan, zigot kemudian muncul dan tumbuh menjadi embrio yang akan berubah menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang sudah dewasa memiliki sporofil dan akan menghasilkan spora. Simak Video "Pria India Terinfeksi Jamur Tumbuhan" [GambasVideo 20detik] kri/kri
Pengertian tumbuhan paku Tumbuhan paku atau pteridophyta memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan lumut karena telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Paku tumbuh dengan baik di tempat lembab dan juga dalam lingkungan air tawar. Paku dengan mudah dapat ditemukan di samping rumah kita, selain itu sawah padi yang subur seringkali ditumbuhi paku air dari jenis Azolla note Azola mampu bersimbiosis dengan bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas sehingga dapat diolah menjadi pupuk organik. Azolla paku air Ciri tumbuhan paku Tumbuhan paku memiliki ciri sebagai berikut Organisme multiseluler eukariotik berukuran besar dan selnya memiliki organel bermembran Mampu melakukan fotosintesis menghasilkan glukosaorganisme autotrof Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati lumut belum menghasilkan akar, batang, dan daun sejati Menghasilkan spora untuk berkembang biak Akar tumbuhan paku tidak terlalu kuat menghujam pada substrat kecuali paku tiang. Akar dan batang paku dari luar ke dalam tersusun atas epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat ini terdapat xilem dan floem yang bertugas sebagai pembuluh angkut. Sedangkan daunnya tersusun atas epidermis, mesofil, dan pembuluh angkut. Pada satu individu paku memiliki beberapa jenis daun yang berbeda. Berdasarkan ukurannya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil merupakan daun kecil yang tidak bertangkai dan bentuknya mirip sisik Makrofil merupakan daun besar yang memiliki tulang daun seperti daun pada umumnya Sedangkan berdasarkan fungsinya daun paku dibedakan menjadi sporofil dan tropofil Sporofil adalah daun yang mampu menghasilkan spora Tropofil adalah daun yang tidak menghasilkan spora dan fungsi utamanya adalah fotosintesis Siklus hidup paku Dalam siklus hidupnya tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan dari fase gametofit menuju fase sporofit. Siklus hidup paku Sikiklus hidup paku adalah sebagai berikut. Spora paku akan berkecambah membentuk gametofit Gametofit akan tumbuh dan menghasilkan anteridium organ jantan dan arkegonium organ betina Anteridium akan menghasilkan sperma yang akan bergerak mencari ovum pada arkegonium Penyatuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot Zigot akan berkembang menjadi sporofit paku dan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang biasa kita lihat Sporofit yang telah dewasa akan menghasilkan sporangium atau kotak spora untuk menghasilkan spora Saat dimana tumbuhan paku menghasilkan sperma gamet jantan dan ovum gamet betina disebut fase gametofit. Sedangakan saat dimana paku menghasilkan spora disebut fase sporofit. Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora yang umumnya terletak di bawah permukaan daun, di tepi daun, atau di ujung batang. Selengkapnya dapat dibaca pada Siklus Hidup Paku. Klasifikasi tumbuhan paku Berdasarkan morfologi atau bentuk tubuhnya, tumbuhan paku dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut. Psilophyta paku purba Paku ini disebut paku purba karena sebagian besar anggotanya telah punah sejak jaman dahulu kala. Paku ini memiliki daun yang bentuknya seperti sisik, batang yang bercabang-cabang, dan sporangium terbentuk di antara ketiak batang. Struktur tubuh paku ini masih sangat sederhana dibandingkan kelompok paku yang lain. Contoh Psilotum sp. Psilophyta Lycophyta paku kawat Lycophyta juga termasuk paku purba karena telah hidup sejak jaman dahulu. Paku ini memiliki batang seperti kawat sehingga disebut paku kawat, daunnya berbentuk seperti rambut atau sisik. Sporangium terbentuk pada strobilus di ujung batang. Contoh Lycopodium sp, Selaginella sp. Lycophyta Equisetophyta paku ekor kuda Equisetophyta memiliki bentuk tubuh seperti ekor kuda. Batangnya berongga dan daun tersusun melingkar beruas-ruas pada batang. Sporangium terbentuk pada strobilus di ujung batang. Paku ini umumnya tumbuh di tempat berpasir. Contoh Equisetum sp. Equisetophyta Pterophyta paku sejati Ptrophyta merupakan jenis paku yang paling banyak ditemukan disekitar kita. Paku ini memiliki akar, batang, dan daun yang sangat jelas. Beberapa jenis memiliki batang yang dapat mencapai ketinggian beberapa meter. Sporangium terbentuk di bawah permukaan daunnya. Contoh Adiantum sp, Asplenium sp, dan Marsilea sp. Pterophyta Sedangkan berdasarkan jenis sporanya, paku dapat dibedakan menjadi tiga macam. Paku homospora Paku ini menghasilkan satu jenis spora, spora ini nantinya akan berkecambah dan tumbuh menjadi protalium yang mengandung anteridium dan arkegonium pada individu yang sama. Contoh Lycopodium sp. Paku heterospora Paku ini menghasilkan spora yang berbeda ukurannya, spora jantan yang berukuran lebih kecil disebut mikrospora sedangkan spora betina disebut makrospora. Mikrospora akan tumbuh menjadi protalium yang menghasilkan anteridium, sedangkan makrospora akan menghasilkan protalium yang akan menghasilkan arkegonium. Contoh Selaginella sp. Paku peralihan Paku ini menghasilkan spora dengan ukuran sama namun ketika spora ini berkecambah akan tumbuh menjadi protalium yang menghasilkan anteridium dan arkegonium yang terpisah pada individu yang berbeda. Contoh Equisetum sp. Tumbuhan paku memiliki banyak manfaat bagi manusia, beberapa jenis tumbuhan paku dari kelompok Pterophyta kadang dipetik daun mudanya dan dimakan sebagai sayur. Paku dari jenis Adiantum sering kali ditanam dalam pot sebagai penghias pekarangan rumah. Azolla atau paku air sering dijadikan pupuk organik karena memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Di beberapa tempat di luar Jawa, daun paku Drynaria dijadikan layang-layang untuk membantu nelayan menangkap ikan di laut.
ciri generasi sporofit pada tumbuhan paku adalah sebagai berikut kecuali