Artinya “Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari azab api neraka.” (QS. Al-Baqarah ayat 201) 4. Doa untuk Keluarga agar Selalu Diberikan Ketenangan. Untuk mendapatkan ketenangan, ada baiknya semua keluarga diwajibkan untuk selalu mengingat dan memohon kepada Allah SWT.
A Keluarga Sakinah 1. Pengertian Keluarga Sakinah Kata keluarga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 536), adalah keluarga inti yang terdiri dari Ibu, Bapak dan anak-anak (seisi rumah). Menurut Organisai Kesehatan Dunia yang disingkat menjadi WHO (1969), keluarga adalah anggota keluarga yang saling
Keluargatidak lagi menjadi tempat tumbuhnya cinta, tetapi menjadi tempat tumbuhnya kebencian. Keadaan ini memperihatinkan kita semua dan butuh usaha bersama untuk memperbaikinya. Keluarga Kristen juga dipanggil untuk berperan aktif menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Panggilan Hidup Relegius. Semenjak seseorang lahir di dunia.
85Kata Mutiara Keluarga Islami yang Bermakna. Untuk semakin memotivasi nilai baik tersebut, berikut ini kata mutiara keluarga islami yang bermakna:. Ini juga termasuk dalam bahasa Islam tentang keluarga yang sederhana, penuh kasih dan bahagia. Jika Allah menghendaki SWT, cinta itu sampai ke surga Tersenyumlah di depan orang banyak,
AnakdombaAllah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami. Yusuf, yang diangkat menjadi kepala Keluarga Kudus, jadikanlah kami anggota Keluarga Kudusmu. Marilah kita berdoa: Ya Allah, dalam penyelenggaraan-Mu yang tak terperikan, Engkau telah memilih Santo Yusuf menjadi suami bunda Putra-Mu. Kami mohon kepada-Mu, berilah supaya dia yang
Semuadipanggil untuk menjadi anggota keluarga Allah. Karena itu, tatkala di hadapan pendengar-Nya ada yang berkata bahwa ibu dan saudara-Nya mencari Dia, ditegaskan-Nya tentang siapa ibu dan saudara-Nya. “Siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mat 12: 50).
Karenadiyakini bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi Umat-Nya. Baca juga: Doa Harian Islam, Doa Tolak Bala Dibaca Usai Sholat Subuh Agar Dijauhkan dari Musibah. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk Umat Islam membaca doa agar diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Doa inni juga dikenal dengan nama "doa sapu jagat".
SemogaAllah mengaruniakan petunjuknya dan jalan keluar yang terbaik dunia akhirat beliau dan keluarga kang emil. Dan kita dapat mengambil hikmah dan amal soleh dari kejadian ini. dan orang yang berjuang di jalan Allah ‘Azza wa jalla”( Hadist nomor 8305, musnad al-Imam Ahmad bin Hambal, juz 14:58). Cek Berita dan Artikel yang lain di
18 "Kehidupan keluarga yang Islami adalah terbentuknya keluarga yang memperoleh ridha dan rahmat dari Allah, bahagia dan sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat." 19. "Allah mencintai orang-orang yang selalu berjuang memperbaiki diri, keluarga, dan masyarakat." 20.
Sesungguhnyahartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.”. ( QS. 64: 14- 15) Allah mengabarkan tentang istri dan anak-anak, bahwasanya di antara mereka ada yang menjadi musuh suami atau bapak, artinya mereka menyibukkannya dari beramal shalih, sebagaimana firman-Nya, “ Hai orang-orang yang
Keluargaakan fokus mewujudkan iman yang kuat dan bertakwa. Keluarga muslim berlomba-lomba melakukan berbagai kebaikan. Akan terbentuk keluarga yang tangguh, tidak mudah stres meskipun pandemi melanda dunia. Di mata mereka, sangat jelas kebahagiaan yang ingin diraih di dunia maupun di akhirat. Baca juga: Badai Corona Melanda Ketahanan Keluarga.
SiapakahKeluarga Dan Suami Bagi Wanita Di Surga - Sahabat baismi, apakah kita kaum muslim yang memasuki surga dan menjadi penduduk surga akan bertemu dan berkumpul dengan keluarga atau pun suami yang kita cintai sewaktu hidup di dunia. Apakah di Surga Akan Berkumpul Dengan Keluarga? Firman Allah Swt.: "(Yaitu) surga 'aden yang mereka masuk ke
ALSYAKHSHIYYAH: Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan p-ISSN 2685-3248; e-ISSN 2685-5887 Vol. 3; No. 1; Juni 2021 59 REFORMASI HUKUM KELUARGA DI DUNIA ISLAM (Studi Normatif Perbandingan Hukum Perceraian Mesir-Indonesia) Oleh: Moh. Mujibur Rohman1, Moh. Zarkasi2 1Pascasarjana IAIN Madura; 2Pascasarjana IAIN Madura, Indonesia
BukuTafsir Keluarga: Menjadi Keluarga Bahagia Di Dunia Dan Di Surga karya Ahmad Kusyairi Suhail. Buku ini, menuntun kita untuk memahami Taujihaat Rabbaniyah (arahan-arahan Allah) dalam Al Qur'an tentang rumusan, konsep serta rambu-rambu keluarga b. 0. Masuk. User Name Password Lupa Password
B Keluarga Dalam Perspektif Islam. 1. Pengertian keluarga. Menurut Ir. M. Munandar Soelaeman dalam bukunya yang berjudul :”Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial”, mengartikan : “Keluarga diartikan sebagai suatu kesatuan social terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk social, yang ditandai adanya kerja sama ekonomi”.[1]
w5Wph. Brother dan sister terkasih, saya bersukacita atas kesempatan berada bersama Anda di awal sesi konferensi umum ini. Saya menyambut Anda dengan sehangat-hangatnya. Konferensi umum selalu merupakan waktu berkumpul bagi Orang Suci Zaman Akhir. Kita sudah lama tumbuh melampaui kemampuan untuk berkumpul secara fisik di satu tempat, tetapi Tuhan telah menyediakan jalan bagi berkat-bekat konferensi umum untuk menjangkau Anda di mana pun Anda berada. Sementara mengesankan melihat pengumpulan Orang Suci di Pusat Konferensi yang besar ini, kami yang berdiri di mimbar ini selalu melihat dalam benak kami jutaan orang yang berkumpul bersama kita di seluruh dunia untuk menyaksikan dan mendengarkan konferensi. Banyak dari Anda berkumpul bersama keluarga Anda; beberapa mungkin berkumpul bersama teman atau sesama anggota Gereja. Di mana pun Anda berada dan bagaimana pun Anda mendengar suara saya, mohon ketahui bahwa meskipun Anda tidak berada bersama kami secara fisik, kami merasa bahwa Anda berada bersama kami dalam semangat. Kami berharap Anda semua akan merasa satu dengan kami—bahwa Anda akan merasakan kuasa rohani yang datang kapan pun sekumpulan orang percaya berkumpul dalam nama Yesus Kristus. Saya merasa terkesan untuk berbicara kepada Anda hari ini mengenai jenis pengumpulan yang lain. Jenis ini tidak terjadi hanya setiap enam bulan, seperti konferensi umum. Alih-alih, itu telah berlangsung sejak masa awal Pemulihan Gereja, dan itu telah dipergegas di tahun-tahun terakhir ini. Saya merujuk kepada pengumpulan keluarga Allah. Untuk menggambarkan pengumpulan ini, mungkin yang terbaik adalah mulai sebelum kita lahir, sebelum apa yang Alkitab sebut “pada mulanya” Kejadian 11. Pada waktu itu, kita hidup bersama Bapa Surgawi sebagai anak-anak roh-Nya. Ini berlaku bagi semua orang yang pernah hidup di bumi. Tahukah Anda? Nama “brother” dan “sister” bukanlah sekadar sapaan bersahabat atau istilah tanda sayang bagi kita. Itu adalah pernyataan dari suatu kebenaran kekal Allah adalah Bapa harfiah dari seluruh umat manusia; kita masing-masing adalah bagian dari keluarga kekal-Nya. Karena Dia mengasihi kita dengan kasih seorang Bapa yang sempurna, Dia ingin kita maju dan berkembang serta menjadi seperti Dia. Dia menetapkan sebuah rencana yang dengannya kita akan datang ke bumi, dalam keluarga, dan memiliki pengalaman yang akan mempersiapkan kita untuk kembali kepada-Nya dan hidup sebagaimana Dia hidup. Elemen sentral dari rencana ini adalah janji bahwa Yesus Kristus akan menawarkan Diri-Nya sebagai kurban, untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kematian. Tugas kita adalah untuk menerima kurban Juruselamat dengan mematuhi hukum dan tata cara Injil. Anda dan saya menerima rencana ini. Bahkan, kita bersukacita di dalamnya, meskipun itu berarti bahwa kita meninggalkan hadirat Bapa kita dan melupakan apa yang telah kita alami di sana bersama-Nya. Tetapi kita tidak dikirim ke sini sepenuhnya dalam kegelapan. Kita masing-masing diberikan sebagian dari terang Allah, disebut “Terang Kristus,” untuk membantu kita membedakan antara baik dan jahat, benar dan salah. Inilah sebabnya bahkan mereka yang hidup dengan sedikit atau tanpa pengetahuan mengenai rencana Bapa tetap dapat merasakan, dalam hati mereka, bahwa tindakan-tindakan tertentu adalah adil dan bermoral sementara yang lainnya tidak. Perasaan kita mengenai benar dan salah tampaknya terutama peka ketika kita membesarkan anak-anak kita. Yang tertanam di dalam nyaris setiap orangtua adalah hasrat untuk mengajari anak-anak mereka kebajikan-kebajikan moral. Ini adalah bagian dari mukjizat rencana Bapa Surgawi. Dia ingin anak-anak-Nya datang ke bumi, mengikuti pola kekal keluarga yang ada di surga. Keluarga adalah unit organisasi dasar dari lingkup kekal, dan dengan demikian juga Dia bermaksud agar itu menjadi unit dasar di bumi. Meskipun keluarga di bumi jauh dari sempurna, itu memberi anak-anak Allah kesempatan terbaik untuk disambut di dunia dengan satu-satunya kasih di bumi yang mendekati apa yang kita rasakan di surga—kasih orangtua. Keluarga juga merupakan cara terbaik untuk melestarikan dan meneruskan kebajikan-kebajikan moral dan asas-asas sejati yang akan paling mungkin menuntun kita kembali ke hadirat Allah. Hanya sebagian kecil saja dari anak-anak Allah yang memperoleh, selama kehidupan ini, suatu pemahaman lengkap akan rencana Allah, bersama akses terhadap tata cara dan perjanjian imamat yang menjadikan kuasa mendamaikan Juruselamat sepenuhnya bekerja dalam kehidupan kita. Bahkan mereka dengan orangtua terbaik dapat hidup dengan setia sesuai dengan terang yang mereka miliki tetapi tidak pernah mendengar mengenai Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya atau diundang untuk dibaptiskan dalam nama-Nya. Ini benar adanya bagi jutaan saudara dan saudari kita yang tak terbilang jumlahnya sepanjang sejarah dunia. Sebagian orang mungkin menganggap ini tidak adil. Mereka mungkin bahkan menganggapnya sebagai bukti bahwa tidak ada rencana, tidak ada persyaratan khusus untuk keselamatan—merasa bahwa seorang Allah yang adil dan pengasih tidak akan menciptakan rencana yang tersedia bagi hanya sebagian kecil dari anak-anak-Nya. Yang lainnya dapat menyimpulkan bahwa Allah pasti telah menentukan sebelumnya yang mana di antara anak-anak-Nya akan Dia selamatkan dan menjadikan Injil tersedia bagi mereka, sementara mereka yang tidak pernah mendengar Injil memang tidak “dipilih.” Tetapi Anda dan saya tahu, karena kebenaran-kebenaran yang dipulihkan melalui Nabi Joseph Smith, bahwa rencana Allah jauh lebih penuh kasih dan adil daripada itu. Bapa Surgawi kita bersemangat untuk mengumpulkan dan memberkati seluruh keluarga-Nya. Sementara Dia tahu bahwa tidak semuanya akan memilih untuk dikumpulkan, rencana-Nya memberi masing-masing dari anak-anak-Nya kesempatan untuk menerima atau menolak undangan-Nya. Dan keluarga berada di pusat rencana ini. Berabad-abad lalu, Nabi Maleakhi berkata bahwa di suatu masa mendatang, Allah akan mengirimkan Elia untuk “membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya” Maleakhi 46. Nubuat ini begitu penting sehingga Juruselamat mengutipnya ketika Dia mengunjungi Benua Amerika setelah Kebangkitan-Nya lihat 3 Nefi 255–6. Dan ketika malaikat Moroni mengunjungi Nabi Joseph Smith, dia pun mengutip nubuat mengenai Elia dan hati, bapa-bapa, dan anak-anak lihat Joseph Smith—Sejarah 136–39. Hari ini adalah 1 April. Dua hari dari sekarang, 3 April, menandai 181 tahun sejak hari nubuat Maleakhi digenapi. Pada hari itu, Elia datang, dan dia memberi kepada Joseph Smith kuasa imamat untuk memeteraikan keluarga secara kekal lihat A&P 11013–16. Sejak hari ini hingga kini, minat dalam mengeksplorasi sejarah keluarga seseorang telah tumbuh melesat tajam. Dengan terus semakin meningkat, orang tampaknya tertarik kepada leluhur mereka dengan lebih daripada sekadar rasa ingin tahu yang sambil lalu. Perpustakaan, asosiasi, dan teknologi silsilah telah muncul di seluruh dunia untuk mendukung minat ini. Kemampuan internet untuk memperkaya komunikasi ini telah memungkinkan keluarga bekerja bersama untuk melakukan riset sejarah keluarga dengan kecepatan dan kecermatan yang tidak pernah dimungkinkan sebelumnya. Mengapa semua ini terjadi? Karena tidak ada istilah yang lebih baik, kita menyebutnya “semangat Elia.” Kita juga dapat secara setara menyebutnya “penggenapan nubuat.” Saya memberikan kesaksian bahwa Elia sungguh datang. Hati anak-anak—Anda dan saya—telah berpaling kepada bapa-bapa kita, leluhur kita. Kasih sayang yang Anda rasakan bagi leluhur Anda merupakan bagian dari penggenapan nubuat itu. Itu tertanam jauh di dalam pemahaman Anda akan siapa diri Anda. Tetapi itu ada kaitannya dengan lebih daripada hanya DNA yang diwariskan. Misalnya, sewaktu Anda mengikuti dorongan untuk belajar mengenai sejarah keluarga Anda, Anda dapat menemukan bahwa seorang saudara jauh berbagi sebagian dari fitur wajah Anda atau minat Anda terhadap buku atau bakat Anda untuk menyanyi. Ini dapat sangat menarik dan bahkan penuh wawasan. Tetapi jika pekerjaan Anda berhenti di sana, Anda akan merasakan bahwa ada sesuatu yang kurang. Ini adalah karena mengumpulkan dan menyatukan keluarga Allah memerlukan lebih daripada hanya perasaan yang hangat. Itu memerlukan perjanjian-perjanjian sakral yang dilakukan sehubungan dengan tata cara-tata cara imamat. Banyak dari leluhur Anda tidak menerima tata cara-tata cara itu. Tetapi dalam kemurahan Allah, Anda menerimanya. Dan Allah tahu bahwa Anda akan merasa tertarik kepada leluhur Anda dalam kasih dan bahwa Anda akan memiliki teknologi yang diperlukan untuk mengidentifikasi mereka. Dia juga tahu bahwa Anda akan hidup pada masa di mana akses terhadap bait suci yang kudus, di mana tata cara dapat dilaksanakan, akan lebih besar daripada kapan pun dalam sejarah. Dan Dia tahu bahwa Dia dapat memercayai Anda untuk merampungkan pekerjaan ini demi leluhur Anda. Tentu saja, kita semua memiliki banyak tanggung jawab mendesak dan penting yang memerlukan perhatian dan waktu kita. Kita semua menemukan bagian-bagian dari apa yang Tuhan harapkan kita lakukan melampaui kemampuan kita. Untungnya, Tuhan menyediakan jalan bagi kita masing-masing untuk memperoleh keyakinan dan kepuasan dalam segenap pelayanan kita, termasuk pelayanan sejarah keluarga. Kita memperoleh kekuatan untuk melakukan apa yang Dia minta melalui iman kita bahwa Juruselamat tidak memberikan perintah “kecuali Dia akan mempersiapkan jalan bagi [kita] agar [kita] boleh merampungkan apa yang Dia perintahkan” 1 Nefi 37. Saya tahu ini benar dari pengalaman. Bertahun-tahun lampau, sebagai mahasiswa, saya bertemu seorang pria yang bekerja untuk salah satu perusahaan komputer terbesar di dunia. Ini adalah di masa-masa awal penggunaan komputer, dan kebetulan perusahaannya telah mengirim dia untuk menjual komputer ke Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Sejauh yang saya ketahui, pramuniaga ini tidak memiliki kepercayaan agama. Tetapi dia berkata dengan takjub dan pujian, “Dalam gereja ini mereka melakukan apa yang mereka sebut silsilah,’ mencari nama-nama orang yang mati, mencoba mengidentifikasi leluhur mereka. Orang-orang, kebanyakan wanita, berlari di sekitar kabinet arsip, mencari informasi melalui kartu kecil.” Jika saya mengingatnya dengan benar, dia berkata para wanita berlari mengenakan sepatu tenis sehingga mereka dapat berlari lebih cepat. Pria itu melanjutkan, Sewaktu saya melihat hebatnya apa yang coba mereka lakukan, saya menyadari bahwa saya telah menemukan alasan untuk penemuan komputer.” Yah, dia benar sebagian. Komputer menjadi bagian penting dari pekerjaan sejarah keluarga masa depan—hanya saja bukan komputer yang dia jual. Seorang pemimpin Gereja yang diilhami memilih untuk tidak membeli komputernya. Gereja menantikan teknologi yang pada waktu itu belum lagi dibayangkan. Tetapi saya telah belajar dalam tahun-tahun setelahnya bahwa bahkan teknologi terbaik tidak akan pernah dapat menjadi pengganti bagi wahyu dari surga, seperti jenis yang pemimpin Gereja itu terima. Ini adalah pekerjaan rohani, dan Tuhan mengarahkannya melalui Roh Kudus-Nya. Hanya beberapa minggu lalu, saya sedang mengerjakan sejarah keluarga saya dengan seorang konsultan di sisi saya dan seorang penolong lainnya di telepon. Di layar komputer di hadapan saya ada masalah yang melampaui kemampuan fana saya untuk memecahkannya. Saya melihat dua nama, yang dikirimkan kepada saya oleh keajaiban teknologi, dari orang-orang yang mungkin menantikan tata cara bait suci. Tetapi masalahnya adalah nama-nama tersebut berbeda, tetapi ada alasan untuk percaya itu mungkin orang yang sama. Tugas saya adalah untuk menentukan apa yang benar. Saya meminta konsultan saya untuk memberi tahu saya. Mereka mengatakan, “Tidak, Anda harus memilih.” Dan mereka sepenuhnya yakin saya akan menemukan kebenaran. Komputernya, dengan segenap kuasa dan informasinya, telah meninggalkan bagi saya berkat berupa menatapi nama-nama tersebut di sebuah layar, mengevaluasi informasi yang tersedia, mencari riset lainnya, berdoa dalam hati, dan menemukan apa yang benar. Sewaktu saya berdoa, saya tahu dengan kepastian apa yang harus dilakukan—sama seperti pada situasi lainnya ketika saya perlu bersandar pada bantuan surgawi untuk menyelesaikan sebuah masalah. Kita tidak mengetahui keajaiban apa yang akan Allah ilhamkan untuk orang ciptakan untuk membantu pekerjaan-Nya mengumpulkan keluarga-Nya. Tetapi apa pun penemuan menakjubkan yang mungkin datang, penggunaannya akan memerlukan Roh bekerja dalam diri orang seperti Anda dan saya. Ini seharusnya tidak mengejutkan kita. Lagi pula, ini adalah putra dan putri terkasih Allah. Dia akan mengirimkan ilham apa pun yang diperlukan untuk memberi mereka kesempatan kembali kepada-Nya. Dalam beberapa tahun terakhir, remaja Gereja telah menanggapi semangat Elia dengan cara yang mengilhami. Banyak yang sekarang ini memegang rekomendasi penggunaan-terbatas mereka sendiri dan sering menggunakannya. Tempat pembaptisan bait suci lebih sibuk daripada kapan pun sebelumnya; beberapa bait suci bahkan harus menyesuaikan jadwal mereka untuk mengakomodasi peningkatan jumlah kaum muda yang menghadiri bait suci. Tadinya merupakan perkecualian yang jarang tetapi disambut bagi remaja untuk membawa nama leluhur mereka sendiri ke bait suci. Kini ini menjadi hal yang lumrah, dan sering kali kaum muda itu sendiri yang menemukan leluhur tersebut. Selain itu, banyak remaja telah menemukan bahwa memberikan waktu mereka untuk melakukan penyelidikan sejarah keluarga dan pekerjaan bait suci telah memperdalam kesaksian mereka mengenai rencana keselamatan. Itu telah meningkatkan pengaruh Roh dalam kehidupan mereka dan mengurangi pengaruh lawan. Itu telah membantu mereka merasa lebih dekat kepada keluarga mereka dan lebih dekat kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka telah belajar bahwa pekerjaan ini menyelamatkan bukan saja yang mati; itu menyelamatkan kita semua lihat A&P 12818. Kaum muda telah menangkap visinya dengan mengagumkan; kini orangtua mereka perlu mengejar. Kini ada banyak orang yang telah menerima pembaptisan di dunia roh, karena pekerjaan yang dilakukan oleh kaum muda, dan mereka menantikan tata cara lainnya yang hanya orang dewasa dapat lakukan di dalam bait suci di dunia ini. Pekerjaan mengumpulkan keluarga Bapa Surgawi bukanlah hanya bagi orang muda, dan itu juga bukan hanya bagi kakek-nenek. Itu adalah untuk semua orang. Kita semua adalah pengumpul. Inilah pekerjaan generasi kita, yang Rasul Paulus sebut dispensasi “kegenapan waktu” saat katanya Allah akan “mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi” Efesus 110. Ini dimungkinkan melalui pekerjaan yang mendamaikan dari Putra terkasih Allah, Yesus Kristus. Karena Dia, anggota keluarga kita, “yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merobohkan tembok pemisah” Efesus 213–14. Anda telah merasakan ini, sebagaimana yang telah saya rasakan, ketika Anda telah mengalami peningkatan kasih sewaktu Anda menatap gambar seorang leluhur. Anda telah merasakannya di bait suci, ketika nama di kartu tampak bagaikan lebih daripada sebuah nama, dan Anda tidak dapat tidak merasa bahwa orang ini tanggap akan diri Anda dan merasakan kasih Anda. Saya bersaksi bahwa Allah Bapa menginginkan anak-anak-Nya kembali pulang, dalam keluarga dan dalam kemuliaan. Juruselamat hidup. Dia mengarahkan dan memberkati pekerjaan ini, dan Dia mengawasi serta membimbing kita. Dia berterima kasih kepada Anda untuk pelayanan setia Anda dalam mengumpulkan keluarga Bapa-Nya, dan saya menjanjikan bagi Anda bantuan diilhami yang Anda cari dan butuhkan. Dalam nama Yesus Kristus, amin.
Kami, Presidensi Utama dan Dewan Dua Belas Rasul Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita ditetapkan oleh Allah dan bahwa keluarga merupakan yang inti bagi rencana Sang Pencipta untuk takdir kekal anak-anak-Nya. Seluruh umat manusia—pria dan wanita—diciptakan menurut rupa Allah. Masing-masing adalah putra atau putri roh terkasih dari orang tua surgawi, dan, sebagai yang demikian, masing-masing memiliki kodrat dan takdir yang ilahi. Jenis kelamin merupakan karakteristik penting dari identitas dan tujuan prafana, fana, dan kekal setiap orang. Dalam ruang lingkup prafana, para putra dan putri roh mengenal dan memuja Allah sebagai Bapa Kekal mereka dan menerima rencana-Nya, yang melaluinya, anak-anak-Nya dapat memperoleh tubuh jasmani dan mendapatkan pengalaman duniawi untuk maju ke arah kesempurnaan dan pada akhirnya merealisasikan takdir ilahi mereka sebagai ahli waris kehidupan kekal. Rencana kebahagiaan yang ilahi memungkinkan hubungan keluarga untuk dilanjutkan setelah kematian. Tata cara-tata cara dan perjanjian-perjanjian sakral yang tersedia di bait suci yang kudus memungkinkan bagi setiap orang untuk kembali ke hadirat Allah dan bagi keluarga-keluarga untuk disatukan secara kekal. Perintah pertama yang Allah berikan kepada Adam dan Hawa berkaitan dengan potensi mereka untuk menjadi orang tua, sebagai suami dan istri. Kami menyatakan bahwa perintah Allah bagi anak-anak-Nya untuk beranak cucu dan memenuhi bumi tetap berlaku. Kami selanjutnya menyatakan bahwa Allah telah memerintahkan agar kuasa prokreasi yang sakral mesti digunakan hanya antara pria dan wanita, yang telah dinikahkan secara resmi sebagai suami dan istri. Kami menyatakan cara yang dengannya kehidupan fana diciptakan telah ditetapkan secara ilahi. Kami menegaskan kekudusan kehidupan dan tentang pentingnya itu dalam rencana kekal Allah. Suami dan istri memiliki tanggung jawab khusyuk untuk mengasihi dan memelihara satu sama lain serta anak-anak mereka. “Anak-anak … adalah milik pusaka daripada Tuhan” Mazmur 1273. Orang tua memiliki kewajiban sakral untuk membesarkan anak-anak mereka dalam kasih dan kesalehan, untuk memenuhi kebutuhan fisik dan rohani mereka, dan untuk mengajari mereka untuk saling mengasihi dan melayani, mematuhi perintah-perintah Allah, dan menjadi penduduk yang mematuhi hukum di mana pun mereka tinggal. Para suami dan istri—ibu dan ayah—akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah atas pelaksanaan kewajiban-kewajiban ini. Keluarga ditetapkan oleh Allah. Pernikahan antara pria dan wanita adalah penting bagi rencana kekal-Nya. Anak-anak berhak menerima kelahiran dalam ikatan perkawinan, dan untuk dibesarkan oleh seorang ayah dan seorang ibu yang menghormati ikrar perkawinan dengan kesetiaan mutlak. Kebahagiaan dalam kehidupan keluarga paling mungkin dicapai bila didasarkan pada ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus. Pernikahan dan keluarga yang berhasil ditegakkan dan dipertahankan dengan asas-asas iman, doa, pertobatan, pengampunan, rasa hormat, kasih, rasa iba, bekerja, dan kegiatan rekreasi yang sehat. Berdasarkan rancangan ilahi, para ayah mesti mengetuai keluarga mereka dalam kasih dan kesalehan serta bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan hidup dan perlindungan bagi keluarga mereka. Para ibu terutama bertanggung jawab bagi pengasuhan anak-anak mereka. Dalam tanggung jawab sakral ini, para ayah dan ibu berkewajiban untuk saling membantu sebagai pasangan yang setara. Kecacatan, kematian, atau keadaan lainnya mungkin mengharuskan adaptasi perorangan. Kerabat lainnya hendaknya memberikan dukungan bila dibutuhkan. Kami memperingatkan bahwa orang yang melanggar perjanjian kesucian, yang merundung pasangan atau keturunan, atau yang gagal memenuhi tanggung jawab keluarga kelak akan berdiri mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Lebih lanjut, kami memperingatkan bahwa disintegrasi keluarga akan mendatangkan kepada perorangan, masyarakat, dan bangsa bencana-bencana yang dinubuatkan oleh para nabi zaman dahulu dan zaman modern. Kami mengimbau para penduduk dan pejabat pemerintahan yang bertanggung jawab di mana pun untuk menyebarluaskan acuan-acuan tersebut yang dirancang untuk mempertahankan dan memperkuat keluarga sebagai unit dasar masyarakat.
Jakarta, —Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai mahluk yang diciptakan oleh Allah SWT sebaik-baiknya umat yakni untuk menyembah-NYA. Salah satu bentuk kecintaan kita sebagai mahluk-NYA yakni dengan membaca dan mempelajari kitab Suci Al-Quran. Dalam mempelajari Al-Quran seperti membaca, kita juga pelajari ilmu tajwid atau tahsinnya. Setelah itu mulailah dengan belajar menghafalkannya. Mengenai hafalan Al-Quran merupakan fase dimana amat menguji kesabaran dan konsistensi. Salah satu keistimewaan dari Al-Quran adalah mudah dihafalkan. Maka, sebetulnya setiap manusia memang berpotensi untuk bisa menjadi seorang penghafal Al-Quran. Seseeorang yang berusaha menjadi penjaga Al-Quran, yakni dengan membaca dan menghafal Al-Quran sesuai dengan yang telah Rasul contohkan, juga akan berusaha mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya. Seperti menjadi hafizh Quran yang merupakan seorang yang mampu menghidupkan Al-Quran di dalam hatinya. Hafizh Quran, mampu menyalakan potensi dan semangat didalam hatinya. “Sesungguhnya, Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang QS Al-Ankabut 49 Percayalah, bahwa Al-Quran itu memang ‘hidup’. Jika kita mengaku cinta Al-Quran, maka perlu pembuktian dan pengorbanan. Bukankah sejatinya cinta itu adalah tindakan? Seumpama kekasih, atau sahabat dekat … maka Al-Quran pun butuh ‘perhatian’, butuh pertemuan intens, bahkan Al-Quran bisa cemburu. Dengan upaya dan usaha kita untuk membaca, menghafal dan mengamalkan Al-Quran otomatis kita sedang menjaga diri. “Barangsiapa yang membaca menghafal Al-Quran, maka sungguh dirinya telah menyamai derajat kenabian hanya saja tidak ada wahyu baginya penghafal. Tidak pantas bagi penghafal Al-Quran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan selektif dalam bergaul sementara dalam dirnya terdapat firman HR. Hakim Untuk diketahui bahwa para penghafal Al-Quran adalah keluarga Allah di dunia. Selain itu seorang penghafal Al-Quran tentunya bisa mengangkat kemuliaan keluarganya sendiri khususnya orang tua. “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia…†Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?†Baginda manjawab, “yaitu ahli Quran orang yang membaca atau menghafal Quran dan mengamalkannya. Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi HR. Ahmad “Siapa yang membaca Al-Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah kemuliaan, yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Quranâ€. HR. Al Hakim Andy Abdul Hamid
Keluarga-keluarga yang terkasih,Sahabat-sahabatku yang terkasih dalam Kristus,Saya berterima kasih atas kehadiran Anda sekalian di sini malam ini dan untuk kesaksian akan cinta kalian kepada Yesus dan Gereja-Nya. Saya berterima kasih kepada Uskup Reyes, Ketua Komisi Keluarga dan Kehidupan dari Konferensi Para Uskup, atas kata-kata sambutannya mewakili Anda sekalian. Dan, secara khusus, saya berterima kasih kepada mereka yang telah memberikan kesaksian-kesaksian dan telah membagikan pengalaman hidup beriman mereka dengan kita Suci jarang berbicara mengenai Santo Yosef, tetapi ketika berbicara, kita sering menemukan dia sedang beristirahat, sebagaimana terjadi saat malaikat mengungkapkan kehendak Allah kepadanya dalam mimpi-mimpinya. Dalam penggalan Injil yang baru saja kita dengarkan, kita menemukan Yosef beristirahat tidak hanya sekali, tapi dua kali. Malam hari ini saya ingin beristirahat dalam Tuhan bersma dengan kalian semua, dan untuk merenungkan bersama dengan Anda sekalian akan karunia dari hidup penting untuk bermimpi dalam keluarga. Semua ibu dan ayah memimpikan putra dan putri mereka selama masa 9 bulan di dalam rahim. Mereka bermimpi bagaimana mereka nanti. Tidaklah mungkin untuk memiliki keluarga tanpa impian-impian seperti ini. Ketika Anda kehilangan kemampuan untuk bermimpi, Anda kehilangan kemampuan untuk mencintai, kemampuan untuk mencintai sirna. Saya anjurkan agar ketika Anda sekalian pemeriksaan batin saat malam hari, tanyakanlah kepada diri Anda sendiri apakah Anda memimpikan masa depan putra dan putri Anda. Apakah Anda memimpikan suami atau istri Anda? Apakah hari ini Anda bermimpi tentang orang tua Anda, kakek-nenek Anda yang menghantar keluarga kalian kepada saya? Adalah sangat penting untuk bermimpi dan terutama untuk bermimpi dalam keluarga. Janganlah sampai kehilangan kemampuan untuk bermimpi dengan cara ini. Ada begitu banyak solusi untuk permasalahan keluarga yang dapat ditemukan bilamana kita mengambil waktu untuk merenung, jika kita memikirkan tentang seorang suami atau seorang istri, dan kita memimpikan tentang sifat-sifat baik yang mereka miliki. Jangan pernah kehilangan memori ketika Anda masih berpacaran sebagai seorang cowok atau cewek. Itu sangat Yosef mengungkapkan apa yang menjadi kehendak Allah darinya. Pada saat beristirahat di dalam Tuhan, sementara kita diam sejenak dari kewajiban dan kegiatan kita sehari-hari, Allah juga berbicara kepada kita. Dia berbicara kepada kita melalui bacaan yang baru saja kita dengarkan, dalam doa dan kesaksian kita, dan dalam keheningan batin kita. Mari kita merenungkan apa dikatakan Tuhan kepada kita, terutama dalam Injil malam hari ini. Ada tiga aspek dari penggalan bacaan ini yang saya ingin Anda pertimbangkan beristirahat di dalam Tuhan, bangkit bersama Yesus dan Maria, dan menjadi pribadi dengan suara dalam Tuhan. Istirahat sangat diperlukan untuk kesehatan pikiran dan tubuh kita, dan seringkali hal ini begitu sulit dicapai karena banyaknya tuntutan yang diletakkan atas kita. Tetapi istirahat juga penting bagi kesehatan rohani kita, sehingga kita bisa mendengar suara Allah dan memahami apa yang Ia kehendaki dari kita. Yosef dipilih oleh Allah untuk menjadi bapak pemelihara bagi Yesus serta sebagai suami bagi Maria. Sebagai orang Kristen, Anda juga dipanggil, seperti Yosef, untuk membangun sebuah rumah bagi Yesus. Anda membangun sebuah rumah bagi-Nya di dalam hatimu, di dalam keluargamu, di dalam paroki-paroki dan mendengar dan menerima panggilan Allah, untuk membangun suatu rumah bagi Yesus, Anda harus dapat beristirahat di dalam Tuhan. Anda harus menyediakan suatu waktu setiap hari untuk berdoa. Tetapi Anda mungkin berkata kepada saya Bapa Suci, saya ingin berdoa, tetapi ada begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan! Saya harus mengurus anak-anak saya; Saya punya tugas-tugas di rumah; Saya bahkan terlalu lelah untuk bisa tidur dengan nyenyak. Ini mungkin benar, tetapi jika kita tidak berdoa, kita tidak akan tahu hal yang paling penting dari itu semua yaitu kehendak Allah bagi kita. Dan untuk semua aktivitas kita, kesibukan kita, bilamana itu dilakukan tanpa doa, kita hanya akan meraih hasil yang sangat dalam doa sangatlah penting terlebih khusus bagi keluarga-keluarga. Di dalam keluargalah kita pertama kali belajar bagaimana berdoa. Dan jangan lupa, keluarga yang berdoa bersama, lestari bersama. Hal ini penting. Disanalah, di dalam keluarga, kita mengenal Allah, dalam keluargalah kita tumbuh menjadi pria dan wanita yang beriman, di dalam keluargalah kita melihat diri kita sebagai bagian dari anggota keluarga besar Allah, yaitu Gereja. Dalam keluarga kita belajar bagaimana mengasihi, mengampuni, untuk bermurah hati dan terbuka, untuk tidak tertutup dan egois. Kita belajar untuk bergerak melampaui kebutuhan kita sendiri, untuk berjumpa dengan orang lain dan untuk berbagi hidup dengan mereka. Itulah sebabnya mengapa sangat penting bagi kita untuk berdoa sebagai sebuah keluarga! Itulah sebabnya mengapa keluarga sangat penting dalam rencana Allah bagi Gereja!Saya ingin memberitahu Anda sesuatu yang sangat pribadi. Saya sangat menyukai St. Yosef. Dia adalah pria yang kuat dalam keheningan. Di atas meja saya, saya memiliki patung St. Yosef yang sedang tidur. Sementara tidur, ia menjaga Gereja. Ya, dia bisa melakukannya! Kita tahu itu. Ketika saya punya suatu masalah atau kesulitan, saya menuliskannya di selembar kertas, dan saya meletakkannya di bawah patungnya, sehingga ia bisa memimpikan tentang hal itu. Maksudnya ialah berdoalah kepada St. Yosef untuk masalah bangkit bersama Yesus dan Maria. Momen-momen berharga saat beristirahat, beristirahat dengan Tuhan dalam doa, mungkin adalah saat yang tidak pernah kita inginkan untuk berakhir. Tetapi, seperti Santo Yosef, setelah kita telah mendengar suara Tuhan, kita harus bangun dari tidur kita; kita harus bangkit dan bertindak bdk. Rom. 1311. Iman tidak membuat kita terpisah dari dunia, tetapi justru semakin menarik kita untuk tenggelam di dalamnya. Masing-masing dari kita, pada kenyataannya, memiliki peran khusus dalam mempersiapkan kedatangan kerajaan Allah di dunia kita seperti karunia Keluarga Kudus dipercayakan kepada Santo Yosef, demikian juga karunia dari keluarga dan tempatnya dalam rencana Allah dipercayakan kepada kita sekalian, sehingga kita bisa mengedepankan hal ini. Kepada masing-masing dari Anda dan kita sekalian karena saya juga adalah seorang anak dari sebuah Tuhan mewahyukan kepada Yosef bahaya yang mengancam Yesus dan Maria, memaksa mereka untuk mengungsi ke Mesir dan kemudian menetap di Nazareth. Demikian juga, di zaman kita, Allah memanggil kita untuk mengenali bahaya yang mengancam keluarga-keluarga kita sendiri dan untuk melindungi mereka dari marabahaya. Kita harus memperhatikan dengan cermat bentuk penjajahan ideologi terhadap penjajahan ideologi baru yang mencoba untuk menghancurkan keluarga. Ini tidak lahir dari mimpi yang kita dapat dari Allah dan doa – itu berasal dari luar dan itulah sebabnya saya menyebutnya suatu bentuk penjajahan. Janganlah kita kehilangan kebebasan untuk mengedepankan misi yang telah Tuhan berikan kepada kita, yaitu misi keluarga. Dan sebagaimana rakyat kita di masa lalu mampu untuk mengatakan "Tidak" kepada periode penjajahan, sebagai keluarga kita harus sangat bijaksana dan kuat untuk mengatakan "Tidak" untuk setiap usaha penjajahan ideologis yang bisa menghancurkan keluarga. Dan untuk meminta perantaraan St. Yosef agar tahu kapan harus berkata "Ya" dan kapan harus mengatakan "Tidak" ....Tekanan-tekanan bagi kehidupan berkeluarga saat ini begitu banyak. Di sini di Filipina, tak terbilang banyaknya keluarga yang masih menderita dampak dari bencana-bencana alam. Situasi ekonomi telah menyebabkan keluarga-keluarga untuk dipisahkan oleh migrasi dan usaha untuk mencari pekerjaan, serta berbagai masalah keuangan yang menghimpit banyak rumah tangga. Sementara terlalu banyak orang hidup dalam kemiskinan yang parah, yang lain terjebak dalam materialisme dan gaya hidup yang merusak kehidupan keluarga dan tuntutan yang paling mendasar dari moralitas Kristiani. Keluarga juga terancam oleh semakin berkembangnya upaya dari sebagian orang untuk meredefinisikan kembali institusi pernikahan, dengan relativisme, dengan budaya yang fana, dengan kurangnya keterbukaan terhadap teringat akan Beato Paulus VI ketika berada ditengah tantangan pertumbuhan penduduk, ia memiliki kekuatan untuk mempertahankan keterbukaan kepada kehidupan. Dia tahu kesulitan yang dihadapi oleh keluarga-keluarg, dan itulah sebabnya dalam ensikliknya Humanae Vitae, ia menyatakan kasih sayangnya untuk kasus-kasus tertentu, dan ia mengajarkan kepada para bapa pengakuan untuk secara khusus memiliki belas kasih dalam kasus-kasus tertentu. Tetapi dia melihat lebih jauh lagi; ia memandang orang-orang di bumi ini dan melihat ancaman dari kehancuran keluarga ini yang hendak merampas hak anak-anak. Paus Paulus VI adalah seorang yang berani, seorang gembala yang baik dan ia memperingatkan domba-dombanya tentang serigala yang mendekat. Dan dari surga ia memberkati kita hari kita membutuhkan keluarga-keluarga yang baik dan kuat untuk mengatasi ancaman-ancaman ini! Rakyat Filipina membutuhkan keluarga-keluarga yang kudus dan penuh kasih untuk melindungi keindahan dan kebenaran keluarga dalam rencana Allah, dan untuk menjadi sokongan dan teladan bagi keluarga-keluarga lainnya. Setiap ancaman bagi keluarga merupakan ancaman bagi masyarakat itu sendiri. Masa depan umat manusia, sebagaimana sering dikatakan oleh Santo Yohan Paulus II, dibawa melalui keluarga bdk. Familiaris Consortio, 85. Oleh karena itu, lindungilah keluarga-keluarga Anda! Lihatlah keluarga-keluargamu sebagai harta terbesar negaramu dan lestarikanlah selalu dengan doa dan rahmat dari sakramen-sakramen. Keluarga-keluarga akan selalu memiliki pergumulan masing-masing, tetapi semoga Anda tidak menjadi sebab yang menambah pergumulan mereka! Sebaliknya, jadilah teladan hidup dalam kasih, pengampunan dan kepedulian. Jadilah suatu tempat berlindung dari penghormatan akan kehidupan, untuk menyatakan kesucian dari setiap kehidupan manusia sejak dikandung sampai kematian yang wajar. Sungguh betapa ini akan menjadi anugerah bagi masyarakat, manakala setiap keluarga Kristen menghidupi secara penuh panggilan mulianya! Jadi bangkitlah bersama Yesus dan Maria, dan melangkahlah di jalan yang Tuhan kehendaki bagi kita Injil yang telah kita dengarkan mengingatkan kita tugas Kristen kita untuk menjadi suara kenabian di tengah-tengah komunitas kita masing-masing. Yosef mendengarkan pesan malaikat Tuhan dan menanggapi panggilan Allah untuk merawat Yesus dan Maria. Dengan cara ini ia melakukan perannya dalam rencana Allah, dan menjadi berkat tidak hanya bagi Keluarga Kudus, melainkan juga berkat bagi seluruh umat manusia. Bersama Maria, Yosef menjadi teladan untuk kanak-kanak Yesus sembari ia tumbuh dalam kebijaksanaan, usia dan kasih karunia bdk. Luk 252. Ketika keluarga membawa anak-anak ke dalam dunia, mendidik mereka dalam iman dan menanamkan nilai-nilai, serta mengajarkan mereka untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat, dengan cara demikian mereka menjadi berkat bagi dunia kita. Kasih Allah dinyatakan dan aktif lewat keteladanan kasih kita, dan melalui perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan. Kami memperluas kerajaan Kristus di dunia ini. Dan dalam melakukan hal ini, kita membuktikan diri kita setia pada misi kenabian yang telah kita terima di dalam tahun ini yang ditetapkan oleh uskup-uskup kalian sebagai Tahun Bagi Kaum Miskin, saya meminta Anda sekalian, sebagai keluarga-keluarga, untuk secara khusus memperhatikan panggilan kita untuk menjadi murid-murid Yesus yang misioner. Ini berarti siap untuk melampaui rumah Anda dan untuk peduli kepada saudara-saudari kita yang paling membutuhkan. Saya meminta Anda sekalian untuk terutama menunjukkan kepedulian terhadap mereka yang tidak memiliki keluarga mereka sendiri, khususnya mereka yang sudah lanjut usia dan anak-anak tanpa orang tua. Jangan biarkan mereka merasa terasingkan, sendirian dan ditinggalkan, tetapi bantulah mereka untuk menyadari bahwa Allah tidak melupakan sangat tersentuh setelah Misa hari ini ketika saya mengunjungi tempat penampungan bagi anak-anak tanpa orang tua. Sudah berapa banyak orang dalam Gereja yang mengusahakan sehingga rumah itu benar-benar menjadi rumah, berapa banyak keluarga? Inilah arti sebenarnya dari mengedepankan, secara kenabian, makna sejati dari keluarga. Anda sendiri mungkin juga miskin secara materi, tetapi Anda memiliki berlimpah hadiah untuk ditawarkan saat Anda memberikan kepada mereka Kristus dan komunitas Gereja-Nya. Jangan sembunyikan iman Anda, jangan menyembunyikan Yesus, tetapi bawalah Dia ke dalam dunia dan berikanlah kesaksian hidup keluarga Anda!Sahabat-sahabat terkasih dalam Kristus, ketahuilah bahwa saya selalu berdoa bagimu! Saya berdoa agar Tuhan dapat terus memperdalam cintamu akan Dia, dan agar cinta ini dapat dimanifestasikan dalam cintamu satu sama lain dan bagi Gereja. Seringlah berdoa dan bawalah buah-buah dari doamu ke dalam dunia, sehingga semua orang dapat mengenal Yesus Kristus dan belas kasih-Nya. Tolong doakanlah juga saya, karena saya sungguh-sungguh membutuhkan doa-doamu dan akan selalu bergantung pada doa-doamu selalu!
keluarga allah di dunia