Etikakristen hadir sebagai ilmu pengetahuan yang didasari dan bersumber pada firman Tuhan. Masalah penelitian ini tentang nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Bulan Terbelah di Langit
Lautyang Terbelah. Dalam mitologi Yahudi - Kristen - Islam terdapat sebuah peristiwa besar dimana Musa membelah Laut Merah dengan sebatang tongkat lalu mengajak pengikutnya menyeberangi lautan yang terbelah. Peristiwa ini, bila memang terjadi, merupakan titik balik penting dalam sejarah yang membawa pada kemunculan tiga agama ini sebagai
Merekamenjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!"
OlehKarena Itu, Allah Menurunkan Ayat-Nya: "Sungguh, Telah Dekat Hari Qiamat, Dan Telah Terbelah Bulan, Dan Ketika Melihat Tanda-Tanda Kebesaran Kami, Merekapun Ingkar Lagi Berpaling Seraya Berkata, "Ini Adalah Sihir Yang Terus-Menerus", Dan Mereka Mendustakannya, Bahkan Mengikuti Hawa Nafsu Mereka. Semua itu tidak ada bandingannya dalam
Memang empat belas ribu abad silam, bulan yang menghiasi malam kita pernah terbelah dua, bagaikan belahan dua sisi bola. Memang, empat belas ribu abad silam, bulan yang menghiasi malam kita pernah terbelah dua, bagaikan belahan dua sisi bola. Kamis, 7 Oktober 2021; Cari. Network.
NovelBulan Terbelah Di Langit Amerika (Cover Baru) di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
TopPDF Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Film Dokumenter Biografi Bambang Soegeng dikompilasi oleh 123dok.com
SesungguhnyaAllah menyukai orang-orang yang berlaku adil.". Pada sisi lain, Profesor Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al Misbah; Pesan,Kesan, dan Keserasian al-Qur'an, mengatakan ada ulama membolehkan mengucapkan selamat Natal. Kebolehan tersebut berasaskan pada firman Allah Q.S Maryam /19;33, yang juga merupakan ucapan selamat Nabi Isa.
17 Munculnya film-film religi Kristen seperti Ayat-ayat Kasih, Ketika Cinta Ber-Mazmur, Perempuan Berkalung Rosario, Shalom Beijing, Emak Ingin ke Yerusalem, WL Traveler, 99 Cahaya di Langit-langit Gereja, dan Bulan Terbelah di Langit Bekasi. 18. Gilbert Lumoindong bakal kotbah secara live di Trans TV bakda Subuh, bukan lagi pada dini hari.
Adabanyak film bernuansa religi yang cukup menyita perhatian belakangan ini. Salah satunya adalah "Bulan Terbelah di Langit Amerika". Film yang mengisahkan tentang Hanum dan Rangga ini dirilis pada akhir 2015. Film ini mendapat perhatian penonton yang banyak. Tercatat, 917.865 orang yang menonton film ini.
UmatKristen Palestina dalam sebuah Parade Natal. "Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka.
Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya: Apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
EskatologiKristen adalah studi mengenai nasib akhir umat manusia pada akhir zaman dari sudut pandang Kekristenan sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Alkitab yang sebagai sumber utama dalam penelitian. Kata "eskatologi" sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, ἔσχατος yang berarti "akhir"; dan λογία, yang berarti "studi".Ayat Eskatologi ditemukan di banyak tempat
Langkah PMKRI mengadukan Habib Rizieq ke pihak kepolisian bolehlah dan positif sebagai peringatan saja," kata tokoh Malapetaka 15 Januari (Malari), Bennie Akbar Fatah, Selasa (27/12). Pimpinan LSM Mata Rakyat Beradab (Marada) ini mengatakan, ucapan bernada pertentangan agama sebenarnya bukan hal yang baru terjadi di Indonesia. Sepengetahuannya dan bukan lagi rahasia, dalam kegiataan aga
yangtedapat pada film "Bulan Terbelah di Langit Amerika" dilihat dari perspektif semiotika Roland Barthes? D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos dari stereotip dan prasangka sebagai bentuk rasis yang terdapat dalam film "Bulan Terbelah di Langit Amerika". E. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis
T2Ibqcl. Di antara mukjizat luar biasa Nabi Muhammad yang terjadi pada bulan Sya’ban dan dikenang sepanjang zaman adalah peristiwa terbelahnya Bulan. Habib Abu Bakar al-Adni dalam kitab an-Nafhah al-Rabbaniyah fi Khashâis asy-Sya’baniyah menjelaskan dengan bentuk syair, انشقاق القمر في نصف شهر شعبان في النصف من شعبان والبدر استوى مكتملا في أفقه متقدا دار الحديث في نواحي مكة بين الرسول وقريش بكدا يدعهم للحق كيما ينقذوا أنفسهم من شر شرك بددا فاشترطوا من أجل هذا أن يروا بالعين شق البدر فانشق ابتدا معجزة للمصطفى في قومه جائت بها الأيات فاقرأ تسعدا Terbelahnya Bulan pada Pertengahan Sya’ban “Pada pertengahan bulan Sya’ban, ketika rembulan ada di posisi Istiwa, dengan kesempurnaan cahayanya di ufuk Terjadilah perbincangan di sudut kota Makkah, antara Rasulullah dan kaum Quraisy” Rasulullah mengajak mereka kaum Quraisy pada kebenaran, agar diri mereka bisa lepas dari jeleknya kesyirikan Dengan ajakan ini mereka memberikan syarat berupa bisa melihat terbelahnya Bulan, kemudian bulan terbelah dengan jelas Mukjizat nabi yang terpilih pada kaumnya, terdapat dalam Al-Qur’an ayat tentang peristiwa tersebut, maka bacalah agar engkau selamat” Setelah Bulan terbelah menjadi dua dengan sangat jelas, dan mereka saksikan secara langsung, apakah mereka beriman? Mari simak penjelasan Habib Abu Bakar selanjutnya, فكذبوه ومضوا في غيهم جهلا وكبرا والزمان اتحدا وفقهـــه مرتبـــط بشهــره شعبان من حيث الزمان المبتدا “Mereka menginkari dan pergi dalam keadaan sesat sebab kebodohan dan kesombongan Peristiwa ini diketahui terjadi pada bulan Sya’ban” Lihat, an-Nafhah al-Robbaniah fi Khosoisi al-Sya’baniah, 11-12 Peristiwa terbelahnya Bulan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam itu merupakan salah satu mukjizat luar biasa, bahkan diabadikan dalam Al-Qur’an tepatnya dalam surat Al-Qamar. Allah berfirman اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ “Saat hari kiamat semakin dekat, Bulan pun terbelah. Dan jika mereka orang-orang musyrikin melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata, ini adalah sihir yang terus-menerus. Dan mereka mendustakan Muhammad serta mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya” QS Al-Qamar 1-3 Menurut Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam kitab Tafsir Munir, ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus-menerus mendustakan dakwah Nabi. Beliau menjelaskan, ثم أخبر الله تعالى عن موقف الكفار وعنادهم أمام هذه المعجزة، فقال وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا، وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ أي وإن ير المشركون علامة على النبوة ودليلا على صدق النّبي صلى الله عليه وسلم، يعرضوا عن التصديق والإيمان بها، ويولوا مكذبين بها قائلين هذا سحر قوي شديد يعلو كل سحر “Kemudian Allah memberikan kabar terkait sikap dan keras kepalanya orang-orang kafir di hadapan mukjizat ini terbelahnya Bulan. Allah berfirman, وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ yaitu, meski orang-orang musyrik melihat tanda-tanda kenabian, dan bukti bahwa Nabi Muhammad benar, mereka tetap berpaling dari kebenaran dan iman padanya, bahkan pergi sambil berkata, ini adalah sihir yang kuat dan hebat, dan melebihi setiap sihir.” Syekh Wahbah az-Zuhaili melanjutkan, وهذا ردّ على المشركين الذين طالبوا بآية، قال المفسرون لما انشق القمر، قال المشركون سحرنا محمد، فقال الله تعالى وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يعني انشقاق القمر. ثم أكد تعالى موقفهم هذا بقوله وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْواءَهُمْ، وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ أي وكذبوا بالحق إذ جاءهم، واتبعوا ما أملته عليه أهواؤهم وآراؤهم في أن محمدا صلى الله عليه وسلم ساحر أو كاهن، بسبب جهلهم وسخافة عقولهم. ثم هددهم تعالى وأخبرهم بأن كل أمر منته إلى غاية مماثلة له، فالخير يستقر بأهل الخير، والشر يستقر بأهل الشرّ Ayat ini وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ merupakan penolakan terhadap permintaan orang-orang musyrik terhadap suatu mukjizat. Ulama mufassirin ahli tafsir mengatakan, ketika Bulan terbelah, orang-orang musyrik berkata, Muhammad telah menyihir kita, maka Allah berfirman وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ yaitu mereka akan tetap berpaling meski sudah melihat mukjizat secara jelas, kemudian Allah memperjelas dengan ayat selanjutnya, وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْواءَهُمْ bahwa orang musyrik akan mendustakan terhadap kebenaran yang didatangkan kepadanya, dan mengikuti sikap condong terhadap keinginan dan persepsinya, bahwa Nabi Muhammad adalah penyihir dan peramal, semua itu disebabkan kebodohan dan sempitnya akal mereka. Dan Allah memberikan peringatan bahwa semua bukti sudah Allah tunjukkan pada mereka, dengan bukti yang sangat jelas. Maka kebaikan akan selalu bersama dengan orang baik, begitu pun kejelekan akan selalu bersama dengan orang jelek. Lihat, Tafsir al-Munir, juz 27, h. 144. Dari kejadian ini terdapat hikmah yang sangat besar yaitu, orang yang sudah menyaksikan secara langsung bukti kekuasaan Allah, dan bukti kebenaran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sekalipun, dengan sangat jelas dan sempurna, tanpa kekurangan dan kecacatan sama sekali belum tentu mendapatkan hidayah Islam, bahkan kejadian itu sama sekali tidak berfaedah bagi orang-orang yang sudah keras kepala. Sunnatullah, santri Pondok Pesantren Al Hikmah Bangkalan
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID wTM2BHf_ZNglIz1F6kbA6w2iFf9n9jW5hREmdgJjMQr3dpDD9KIimA==
Kebanyakan dari kita umat Muslim merasa takjub akan keterkaitan antara Al Qur’an dan Sains, sebab banyak peristiwa dan penjelasan-penjelasan yang terdapat di dalam Al Qur’an sudah dibuktikan secara Sains atau secara ilmiah. Bahkan tidak sedikit pula para ilmuan juga mempelajari Al Qur’an guna mencari tahu kebenaran Sains. Salah satunya pembuktian mengenai terbelahnya Bulan menjadi dua. Dalam Al Qur’an sudah dijelaskan jauh-jauh hari mengenai terbelahnya Bulan sebelum para ilmuan di zaman modern ini mendapati tanda-tanda bahwa pernahnya Bulan terbelah menjadi dan hadits sahih menyebut bahwa Bulan pernah terbelah dua pada zaman Rasulullah. Terbelahnya Bulan merupakan salah satu mukjizat paling nyata untuk menguatkan kenabian Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah Bulan. Dan jika mereka orang-orang musyrik melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata Ini adalah sihir yang terus menerus’. Dan mereka mendustakan Nabi dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya,” Surah Al Qamar Ayat dalam hadis disebutkan “Dari Abdullah Berkata bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda “Saksikanlah” HR. Muslim 7249.Kala bulan terbelah, kaum Kafir Makkah disebut meragukan kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan meminta Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam untuk memberikan bukti. Atas izin Allah, Nabi memperlihatkan terbelahnya Bulan menjadi dua bagian yaitu satu di sisi Gunung Safa dan bagian lainya di sisi Gunung Qaikaan dan terlihat di antaranya bukit Hira, tetapi mereka Kafir Makkah malah mengingkari Mukjizat tersebut dan mengira Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah melakukan sihir dan tipu diingkari oleh kaum Kafir Makkah, kejadian itu tidak hanya terlihat di bagian Bumi tertentu saja, tetapi termasuk Bangsa Mesir Kuno juga melihat kejadian yang sama. Hal ini terlihat dari manuskrip Madrid dan manuskrip Bangsa Maya kuno dalam Ilmu perbintangan di mana salah satu pria dalam manuskrip tersebut terlihat menunjuk bulan yang terbelah. Bangsa Maya saat itu merupakan yang paling maju ilmu astronominya mengira bahwa ada gempa di Bulan yang mengakibatkan Bulan sisi sains sendiri, Badan Antariksa Amerika NASA telah menemukan retakan yang terlihat jelas di permukaan Bulan. Saat ini berbagai teori telah diusulkan untuk menjelaskan penyebab terjadinya retakan tersebut. NASA menyebut fenomena ini sebagai “retakan yang tersambung”. Dilain sisi para ilmuwan juga berhasil menemukan sebuah fakta ilmiah, dimana mereka menemukan dahulu kala Bulan pernah terbelah menjadi dua, kemudian menyatu kembali. Ada banyak bukti nyata di permukaan Bulan yang dapat menjelaskan hal Tom Watters dari Smithsonian National Air and Space Museum mengatakan, ada patahan pada bulan yang dinamakan Lobate Scarp. Diyakini bahwa patahan ini terjadi akibat material kerak Bulan yang saling mendorong sehingga terjadi retakan.“Jadi, itu mengindikasikan bahwa sesuatu menyebabkan Bulan untuk mengalami pengerutan atau penyusutan,” kata Tom. Peneliti percaya bahwa Bulan memiliki sejarah geologis.AHM
ArticlePDF AvailableAbstractThis novel, the split moon in the sky, tells about the events of America and Islam on September 11, 2001, when the relationship between the two changed, Americans flocked to clash with Islam which resulted in many victims falling, mutual suspicion, mutual accusations, and cornering many parties. The media at that time made the most deceptive trick of power, the bad to be so noble and the so noble to be so bad. With this incident, the terms terrorism, radical Islam and Islamophobia emerged which cornered Islam as an extreme religion. The type of research used in this research is library research with a descriptive qualitative content analysis approach. The results obtained are the da'wah messages contained in the novel Bulan Split in the Sky of America, namely the message of aqidah, message of shari'ah and moral and social messages, while the da'wah values ??in the novel Bulan Split in America's skies are the values ??of honesty and kindness, the values ??of worship, and social values. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Vol. XIII No. 2 2021 183-208│E-ISSN 2597-9310 Submission 31 – 12 – 2021 │Revisions 03 – 01 – 2022│DOI Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 183 ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RELIGIUS “BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA” Sri Wahyu Wardani 1 dan Mohammad Alawi 2 1 IAIH NW Pancor 2 UIN Mataram 1malawi250 Abstract This novel, the split moon in the sky, tells about the events of America and Islam on September 11, 2001, when the relationship between the two changed, Americans flocked to clash with Islam which resulted in many victims falling, mutual suspicion, mutual accusations, and cornering many parties. The media at that time made the most deceptive trick of power, the bad to be so noble and the so noble to be so bad. With this incident, the terms terrorism, radical Islam and Islamophobia emerged which cornered Islam as an extreme religion. The type of research used in this research is library research with a descriptive qualitative content analysis approach. The results obtained are the da'wah messages contained in the novel Bulan Split in the Sky of America, namely the message of aqidah, message of shari'ah and moral and social messages, while the da'wah values in the novel Bulan Split in America's skies are the values of honesty and kindness, the values of worship, and social values. Keyword Da'wah Messages, Religious Novels, Bulan Terbelah Di Langit Amerika Abstrak Novel bulan terbelah di langit amerika ini menceritakan tentang kejadian Amerika dan Islam pada tanggal 11 September 2001, ketika hubungan keduanya berubah, masyarakat Amerika berbondong-bondong membenturkan Islam yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan, saling curiga, saling tuding, dan menyudutkan banyak pihak. Media waktu itu membuat muslihat paling menipu daya, yang buruk menjadi begitu mulia dan yang begitu mulia menjadi begitu buruk. Dengan kejadian tersebut maka muncul istilah terorisme, Islam radikal dan Islamophobia yang menyudutkan agama Islam sebagai agama yang ekstrim. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research dengan pendekatan analisis isi kualitatif deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel bulan terbelah di langit Amerika, yaitu pesan aqidah, pesan syari’ah dan pesan akhlak dan sosial, sedangkan nilai-nilai dakwah dalam novel bulan terbelah di langit Amerika, yaitu nilai kejujuran dan kebaikan, nilai ibadah, dan nilai sosial. Kata Kunci Pesan Dakwah, Novel Religius, Bulan Terbelah Di Langit Amerika Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial International License Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 184 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… A. PENDAHULUAN Islam adalah agama moral, agama yang mementingkan isi atau kualitas seseorang bukan hanya sekedar penampilan saja dan membentuk jiwa manusia dengan nilai-nilai moral bukan kerendahan. Salah satu nilai moral yang diajarkan Islam ialah berdakwah di jalan Allah SWT dengan bijaksana serta dengan ajaran yang baik. Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk mengajak manusia ke jalan Allah SWT. kata dakwah secara Bahasa diartikan dengan seruan, ajakan, panggilan menuju kebaikan, dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang terjadi. sebagaimana dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl 125 yang artinya “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Suhirman, Rini Fitria dan Fathan Awwalur Rayyan, “Dakwah Subuh dan Filantropi Islam Praktik Terbaik Pembelajaran Dakwah Di Era Millenial”, Jurnal Ilmiah Syiar, Vol. 20, No. 1, Januari-Juni, 2020, hlm. 64. Daeng Sani Ferdiansyah, “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Kegiatan Dakwah Terhadap Transformasi Sosial Di Desa Montong Gamang Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah-NTB”, Komunike, Vol. XII, No. 1, Juni, 2020, hlm. 107. dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.Dakwah merupakan konsep yang sepenuhnya mengandung pengertian yang baik, yaitu baik menurut Islam. Pengertian dakwah sebagaimana dipahami dalam QS An-Nahl 125 yang mempunyai makna begitu luas dan mendalam. Jelas bahwa dakwah adalah tugas utama yang luhur dan mulia karena merupakan suatu upaya dan usaha untuk merubah suatu kondisi yang kurang baik kepada kondisi yang lebih berdakwah diperlukan adanya media agar dakwah yang disampaikan lebih mudah, efektif, dan efisien. Kepentingan dakwah terhadap alat atau media yang tepat dalam berdakwah sangat penting sekali, sehingga dapat dikatakan dengan media, karena dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikan mad’u. Pemanfaat media dalam kegiatan dakwah mengakibatkan komunikasi antara da’i dengan mad’u atau sasaran Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an. Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung Sinar Baru Algensindo, 2008, hlm. 428. Suhirman, Rini Fitria dan Fathan Awwalur Rayyan, “Dakwah Subuh dan Filantropi Islam Praktik Terbaik Pembelajaran Dakwah Di Era Millenial”, Jurnal Ilmiah Syiar, Vol. 20, No. 1, Januari-Juni, 2020, hlm. 64. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 185 dakwahnya akan lebih dekat dan mudah tulis merupakan salah satu metode dakwah yang sangat efisien di zaman sekarang ini, sehingga umat Islam tentunya harus mampu berdakwah lewat surat kabar, majalah, buku, jurnal, sastra dan lain-lain. Keistimewaan dakwah bil qalam adalah objek dakwah dan cakupannya lebih banyak dan lebih luas, karena pesan-pesan dakwah dan informasi Islam yang dituliskan dapat dibaca oleh ratusan, ribuan bahkan ratusan ribu pembaca dalam waktu serempak dan bersamaan, dakwah bil qalam juga dapat mempengaruhi orang secara merupakan salah satu karya sastra yang masih ampuh dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada masyarakat. Novel hadir seiring dengan kebutuhan manusia yang ingin memahami masalah melalui karya tulis, peran novel sebagai media cetak untuk memberikan motivasi kepada khalayak ramai yang gemar membaca novel, terutama novel karya Hanum Salsabiela Rizka Prasti, “Dakwah Melalui Media Radio, Analisis Program Cahaya Pagi Di Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatulloh, Jakarta, 2010, hlm. 25. Tuti Widianingsih, “Program Pengembangan Dakwah Bil Qalam Bagi Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Darul Qalam Di Tanjungsari-Ngaliyan-Semarang”, Skripsi, UIN Walisongo, Semarang, 2016, hlm. 2. Rais dan Rangga Almahendra yang berjudul “Bulan Terbelah Di Langit Amerika”. Dalam novel tersebut, penulis menyampaikan salah satu tujuan Dakwah yakni amar ma’ruf nahi munkar dengan menggunakan metode dakwah bil qalam menyeru kebaikan dengan pena dengan menuliskan perjalanan hidup yang berangkat dari Eropa dengan membawa misi apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam? Hanun yang bekerja di perusahaan surat kabar heuteist wunderbar yang mendapat tugas untuk membuat artikel tersebut. Di negeri yang minoritas muslim tersebut. Novel ini menceritakan tentang kejadian Amerika dan Islam pada tanggal 11 September 2001, ketika hubungan keduanya berubah, masyarakat Amerika berbondong-bondong membenturkan Islam yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan, saling curiga, saling tuding, dan menyudutkan banyak pihak. Media waktu itu membuat muslihat paling menipu daya yang buruk menjadi begitu mulia dan yang begitu mulia menjadi begitu buruk. Kekuatan opini yang dibentuk media waktu itu sangat mempengaruhi perekonomian, Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 186 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… perpolitikan sosial, budaya bangsa dan ini di dalam alur ceritanya lebih banyak membahas mengenai keimanan, toleransi dalam beragama, dan bagaimana menjadi seorang agen muslim yang baik. Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika ini juga menceritakan bagaimana kondisi kehidupan umat muslim yang tinggal di Negara Amerika yang dikenal dengan Negara minoritas Islam. Novel ini menceritakan bagaimana kaum muslim minoritas dibatasi dalam melakukan ibadah, bayangkan saja salah satu masjid yang bernama masjid Aqsa keadaannya sangat memprihatinkan bagi kaum muslim yang di sana, bangunan masjid kecil yang diapit oleh gedung-gedung tinggi nan mewah, pintu gerbang masjid kecil, dan diselimuti oleh banyak pedagang kaki lima. Sudah berapa kali masjid ini disegel oleh pemilik tanah karena kaum muslim tidak mampu membayar sewa ini juga menceritakan tuduhan dan celaan bahwa Islam adalah agama teroris semakin berkembang saat Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, Bulan Terbelah Di Langit Amerika, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014, hlm. 44-45. Ibid, hlm. 76. terjadi tragedi di WTC pada tanggal 11 September yang cukup banyak menewaskan warga Amerika pada umumnya, tragedi itu banyak memberikan tanggapan negatif terhadap Islam, karena bangsa barat menuduh kelompok Al-Qaeda yang melakukan aksi teror tersebut. Padahal tidak ada bukti yang nyata yang mendasari bahwa Islam yang melakukan pengemboman di WTC, akibat dari kesalahpahaman ini dunia barat mempercayai Islamlah pelaku dari pengeboman ini menyampaikan pesan dakwah tentang kemanusiaan, hidup saling menolong tanpa memandang agama, ras ataupun bahasa seperti yang terdapat dalam alur cerita bagaimana menghormati perbedaan agama, bagaimana menjadi agen muslim yang baik, saling tolong menolong, bagaimana saling memberi karena memberi tidak akan membuat kita kekurangan, malah dengan memberi akan membuatnya menjadi lebih bertambah dan itulah sebenarnya yang diajarkan oleh al-qur’an dan Islam. Apa yang dipahami tentang Islam sebagai agama kekerasan adalah salah. Karena sesungguhnya Islam adalah agama yang cinta damai Putri Handayani, “Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Jakarta, 2019, hlm. 5. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 187 dan rahmatan lil alamin. Sehingga novel ini dapat memberikan jawaban bagi Islamophobia yang digencarkan Barat dan menjadi rujukan bagi mereka untuk memandang Islam secara lebih baik. Dunia tanpa Islam adalah dunia tanpa perdamaian. Dari uraian di atas penulis sangat tertarik untuk membahas tentang pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam novel tersebut, istilah terorisme, Islam radikal ataupun Islamophobia sampai sekarang masih menjadi topik utama yang penting diperbincangkan. Novel bulan terbelah di langit Amerika bertujuan untuk menyampaikan pesan dakwah terkait tentang agama Islam. tujuan dari penyampaian pesan dakwah adalah hadirnya amar makruf nahi mungkar, salah satunya dengan menggunakan dakwah bil qalam, terlebih lagi sekarang kita hidup di zaman modern yang hampir dikatakan tidak ada batasan dalam kehidupan manusia dalam melakukan kebaikan, artinya dakwah tidak selalu diartikan sempit yakni harus ceramah di masjid dan harus mengumpulkan masa sebanyak mungkin, padahal di zaman sekarang ini dakwah itu tidak terbatas ruang dan waktu artinya kita bisa saja menyampaikan pesan-pesan kebaikan untuk orang-orang yang sangat jauh dari jangkauan kita, di luar kota, luar negeri, dan kapanpun. Semua itu cukup dilakukan dengan dakwah bil qalam. B. LITERATURE REVIEW Penelitian pertama. Kamaruddin mengenai Peran Dakwah Dalam Novel Religius “Humaira Ibunda Orang Beriman” Karya Kamran Pasha. Dalam penelitian ini, dijelaskan tentang pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam novel tersebut, yaitu pesan dakwah tentang keimanan, akhlak, etika, moral, dzikir kepada Allah, bersabar atas musibah, berjihad di jalan Allah, do’a dan ikhtiar, syukur, prasangka, dan tawadhu’. Perbedaan penelitian yang Kamaruddin dengan penelitian yang penulis lakukan terletak pada gambaran pesan dakwah yang dijelaskan. Penelitian kedua. Suci Gusti Gunarsih mengenai Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma hal ini jelas berbeda, jika yang dilakukan oleh saudari Gunarsih adalah menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan menggunakan metode penelitian Kamaruddin, “Peran Dakwah Dalam Novel Religius “Humaira Ibunda Orang Beriman” Karya Kamran Pasha, Skripsi, IAIH NW, Pancor, 2013, hlm. i. Suci Gusti Gunarsih, “Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2014, hlm. i. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 188 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… kualitatif analisis wacana, sedangkan penulis di sini menggunakan metode penelitian kualititatif analisis deskriptif. Penulis di sini mengangkat pesan-pesan dakwah yang menyangkut aspek kehidupan sosial dan agama sedangkan saudari Gunarsih di sini mengangkat pesan-pesan dakwah yang berkaitan dengan agama saja. Penelitian ketiga. Triani Sugianingsih mengenai Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Pesantren Ilalang Karya Amar De Gafi. Di sini Sugianingsih menggunakan metode penelitian kuantitatif analisis isi, sedangkan penulis di sini menggunakan metode penelitian kualitatif analisis deskriptif. Penelitian ke-empat. Harry Pratama yang berjudul “Pesan Dakwah Dalam Novel Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia”. Hasil peneliti menyatakan bahwa novel Assalamualaikum Beijing mengandung beberapa aspek materi dakwah seperti aqidah, akhlak dan syariah. Perbedaan dari penelitian ini dengan apa yang Triani Sugianingsih, “Analisi Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Pesantren Ilalang Karya Amar De Gafi”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009, hlm. i. Harry Pratama, “Pesan Dakwah Dalam Novel Assalamualaikum BEIJING Karya Asma Nadia”, Skripsi, UIN Raden Intan, Lampung, 2018, hlm. i diteliti penulis adalah fokus penelitiannya. C. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian library research penelitian kepustakaan, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Pada penelitian ini akan lebih cenderung menggunakan metode dokumenter, yang dimaksud dengan metode dokumenter adalah metode pengumpulan data dengan membaca dokumen di instansi atau yang digunakan adalah content analisys analisis isi yang bersifat deskriptif, analisis deskriptif, yakni menuturkan, menafsirkan dan menganalisis sumber yang ada. Penelitian ini bersifat mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis ini biasanya digunakan pada penelitian kualitatif. Analisis isi secara umum diartikan sebagai metode yang Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung Pustaka Setia, 2011, hlm. 31. Sarmanu, Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Statistika, Surabaya Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga, 2017, hlm. 5. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung Tarsito, 1994, hlm. 139. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 189 meliputi semua analisis mengenai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis khusus. Menurut Holsti dalam Syamsul Ma’arif menyatakan bahwa analisis isi adalah teknik apapun yang digunakan unutk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara obyektif dan sistematis. Analisis isi dapat juga digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan televise maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain,Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan yang berkaitan dengan fokus penelitian atau sering disebut teknik literer. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mendeskripsikan dan menginterpretasi apa yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, dan akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang Syamsul Ma’arif, Mutiara-Mutiara Dakwah KH. Hasyim Asy’ari, Bogor, Kanza Publishing, 2011, hlm. 80 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta RajaGrafindo Persada, 2017, hlm. 31. berkembang. Kemudian keabsahan data yang digunakan adalah kreadibilitas data, trianggulasi, dan pemeriksaan HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pesan Dakwah Dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika merupakan novel yang menceritakan tentang perjalanan Hanum dan Rangga yakni sepasang suami istri yang sebelumnya tinggal di Wina, Hanum ikut menemani suaminya yang sedang menyelesaikan Studi S3 di Wina. Hanum merupakan seorang jurnalis yang bekerja di kantor Haute Ist Wunderbart, yang pada suatu hari Hanum ditugaskan untuk membuat artikel yang berjudul “ Would the world be better without Islam?”, akanakah dunia lebih baik tanpa islam? dengan mewawancarai narasumber yang keluarganya menjadi salah satu korban dalam tragedi World Trade Center 11 September 2001 dan bagaimana masyarakat barat memandang keterkaitan Islam dalam tragedi tersebut di Amerika Serikat. Pada akhirnya dalam Sumanto, Teori dan Aplikasi Metode Penelitian Psikologi, Pendidikan Ekonomi Bisnis dan Sosial, Yogyakarta CAPS, 2014, hlm. 179. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung Alfabeta, 2011, hlm. 270-276. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 190 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… novel tersebut mengajarakan tentang islam bahwa kita adalah saudara yang akan saling menolong saat hari akhir nanti, tebarkan salam, sinarkan kedamaian karena Islam adalah salam, Islam adalah kedamaian, dunia tanpa Islam adalah dunia tanpa kedamaian. Berikut ini beberapa pemaparan mengenai pesan dakwah dalam novel bulan terbelah di langit Amerika, yaitu a. Pesan aqidah Aqidah merupakan pokok kepercayaan dalam agama Islam. Aqidah Islam disebut tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan, tauhid di sini berarti kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Islam, Aqidah merupakan i’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun menurut Bahasa Arab secara etimologi yang berasal dari kata “aqada-ya’qiduuqdatan wa aqidatan” artinya ikatan atau perjanjian. kata al-aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkamu yang artinya mengokohkan dan ar-rabtu bi quwwah Samsul Munir, Ilmu Dakwah, Jakarta Pragonatama Jaya, 2013, hlm. 90 yang berarti mengikat dengan fikih mendifinisikan aqidah ialah sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh, sukar sekali untuk diubah. Ia beriman berdasarkan dalil-dalil yang sesuai dengan kenyataan, seperti beriman kepada Allah SWT, para malaikat Allah, kitab-kitab Allah dan Rasul-rasul Allah, adanya kadar baik dan buruk dan adanya hari ruang lingkup aqidah yang pertama adalah ilahiyyat ketuhanan, yaitu yang memuat pembahasan yang berhubungan dengan Ilah Allah dari segi sifat-sifatnya, nama-namanya dan lafal Allah, juga dipertalikan dengan itu semua yang wajib dipercayai oleh hamba terhadap Tuhan. Yang kedua adalah nubuwwat kenabian, yaitu yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul mengenai sifat-sifat mereka, ke ma’shum-an mereka, dan kebutuhan akan keputusan mereka. Dihubungkan dengan itu sesuatu yang bertalian dengan para wali, mukjizat, karamah, dan kitab-kitab samawi. Yang ketiga adalah ruhaniyat kerohanian, yaitu yang membahas tentang segala sesuatu yang Yazid bin Abdul Qodir Jawaz, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Bogor Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2006 , hlm. 27. Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, terj. Jakarta Rineka Cipta, 2008 , hlm. 116. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 191 berhubungan dengan alam bukan materi seperti jin, malaikat, setan, iblis, dan ruh. Yang keempat adalah sam’iyyat masalah-masalah yang hanya didengar dari syara’, yaitu pembahasan yang berhubungan dengan kehidupan alam barzakh, kehidupan di alam akhirat, keadaan alam kubur, tanda-tanda hari kiamat, ba’ts kebangkitan dari kubur, mashyar tempat berkumpul, hisab perhitungan, dan jaza’ pembalasan.Pesan aqidah dalam novel bulan terbelah di langit Amerika disampaikan melalui gambaran tokoh-tokoh yang berperan di dalam novel tersebut dengan karakter yang memiliki aqidah atau keimanan, yaitu 1 Keyakinan dengan adanya Allah bisa dilihat dari tokoh Azima, misalnya dijelaskan dalam kutipan novel bulan terbelah di langit Amerika pada halaman 179 yang di mana Azima menceritakan tentang dirinya yang memiliki seorang ayah yang profesinya menjadi seorang pendakwah umat kristen yang sebelum berpindah keyakinan ke agama Islam, Azima adalah seorang penyanyi gereja karena kata ayahnya dia memiliki suara yang sangat bagus. Hasan al-Banna, Aqidah Islam, terj. Baidaei, Bandung Al-Ma’arif, 1980, hlm. 65. “Aku mengingat kembali foto di kamar sarah, pria muda itu mengenakan jubah hitam baju kebesaran pendeta. Seorang pendakwah umat kristen. Hidupnya ditujukan bagi Tuhan. Setelah segalanya, dia menemukan realitas bahwa anak satu-satunya harus berbeda haluan dengan dirinya. Tidak, itu tidak akan mudah. Tidak akan mudah bagi ayah maupun sang anak”. “Kau tahu Hanum, ayah bilang aku memiliki suara emas. Hingga akhirnya aku menjadi penyanyi gereja. Aku membaca banyak literatur dan buku teologi milik ayah. Saat aku akhirnya jatuh cinta pada Islam, aku berhenti bernyanyi. Ayah Ibuku kecewa berat seolah baru saja aku direnggut oleh seseorang. Aku tak mengatakan alasanku berhenti. Namun mereka semakin mencurigaiku setelah aku dengan pria Arab. Ibrahim atau Abe, yang lalu menjadi suamiku”.Dalam penggalan paragrap di atas, dijelaskan bahwa Azima berasal dari keluarga non-muslim yang kuat keyakinannya. Tapi pada akhirnya Azima keluar dari agama Kristen dan memilih agama Islam sebagai agama barunya. Keyakinan akan adanya Allah juga tertuang dalam ungkapan tokoh Azima yang mengatakan bukankah iman adalah urusan dirinya dengan Tuhan? Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, Bulan Terbelah Di Langit Amerika, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014, hlm. 179. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 192 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… Iman adalah menjadi sesuatu yang rahasia dalam hidupnya. Ungkapan tokoh Azima ini menunjukksn bahwa dia percaya tentang keimananya kepada Allah. Walaupun identitas keislamannya dia sembunyikan dari orang tua dan orang-orang disekitarnya dengan menggunakan rambut palsu untuk menutup auratnya, dia percaya bahwa Allah lebih tahu tentang apa yang ada di dalam hati setiap hambanya. Seperti kutipan novel di bawah ini. “Kini semua jelas, Azima adalah kegentiran jiwa yang merana. Dia tidak ingin meyakiti lebih banyak orang yang mencintainya. Jika memang menyembunyikan identitasnya menjadi muslim dapat menenggang semuanya. Jika itu dapat menenangkan jiwa ibunya yang digerogoti Alzheimer. Mungkin itulah jalan takdirnya. Bukankah iman adalah urusan dirinya dengan Tuhan? Iman adalah menjadi sesuatu yang rahasia dalam hidupnya, tak seorangpun perlu tahu. Rambut palsu dan turtle neck yang menutup auratnya itu menjadi saksi iman yang dipegang teguh hingga hayatnya dijemput”.2 Keyakinan akan adanya Nabi dan Rasul disampaikan melalui deskripsi cerita Hanum dan Azima tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad. Tentang Nabi Ibrahim yang mengajarkan ketuhanan, dialah simbol sempurna atau contoh sempurna bagaimana manusia Ibid, hlm. 241. menjalani ujian dalam hidup. Seperti contoh yang dialami oleh Nabi Ibrahim, ujian menempa ketauhidan dia jalani dengan perjalanan intlektual dan spiritual dalam mencari Tuhan, ujian melawan kemusyrikan dia jalani dengan keberanian menghancurkan berhala. Ujian melawan ketakutan dia jalani dengan keberanian dibakar hidup-hidup. Ujian perintah berdakwah dia jalani dengan pengorbanan meninggalkan keluarga tercinta di Mekkah yang tandus. Ujian kecintaan terhadap duniawi dia jalani dengan ketetapan hati mengorbankan Ismail anak kandungnya. Juga tentang Nabi Muhammad yang secara tidak langsung menjadi panutan di kehidupan masyarakat minoritas Islam, Nabi Muhammad telah menginspirasi masyarakat di sana, bukan hanya Nabi Muhammad saja, Nabi Musa, dan Nabi Sulaiman juga termasuk dengan Azima yang sangat bangga karena nabinya juga dipercaya bahkan dijadikan panutan di Amerika. Kisah Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim di sini menunjukkan tentang keyakinan akan adanya Nabi dan Rasul Allah. Seperti dalam kutipan novel di bawah ini “Ibrahim adalah bapak yang mengajarkan ketuhanan. Dialah simbol Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 193 sempurna, bagaimana seharusnya manusia menjalani ujiannya. Ujian menempa ketauhidan, dia jalani dengan perjalanan intelektual dan spiritual dalam mencari Tuhan. Ujian melawan kemusyrikan, dia jalani dengan keberanian menghancurkan berhala. Ujian melawan kezaliman, dia jalani dengan keberanian membiarkan menentang Namrud sang penguasa lalim. Ujian melawan ketakutakan, dia jalani dengan keberanian membiarkan dirinya dibakar hidup-hidup. Ujian perintah berdakwah, dia jalani dengan meninggalkan keluarga yang dicintainya di Mekkah yang tandus. Ujian kecintaan pada duniawi, dia jalani dengan ketetapan hati mengorbankan Ismail, anak kandungnya. Mukjizat terbesar Ibrahim adalah ketakwaannya pada Allah telah menyaksikan Ibrahim sebagai simbol kemenangan manusia, melawan ego dan nafsunya sendiri”.Begitupula dengan percakapan Hanum dan Azima dalam kutipan dibawah ini yang membahas mengenai Nabi junjungan umat Islam yakni Nabi Muhammad dijadikan sebagai tokoh inspirasi rakyat Amerika. “Azima kau baru saja menjawab keraguan dan kegelisahnmu tadi malam. Apa, Hanum? Azima tampak tak paham apa yang ku katakan. Ya, Azima. Jika tokoh-tokoh ini termasuk di dalamnya Nabi Muhammad, telah menginspirasi rakyat Amerika dan para founding fathers, kau tak perlu mempertanyakan kembali keteguhanmu berislam. What’s Right with Islam is what’s right with America. What’s right with Islam is what’s right with the world dan terakhir, what’s right with Islam is what’s right with you. Buanglah jauh rasa dan tidak percaya diri itu. Tak Ibid, hlm. 331-332. berharga rasanya menawar kejahatan orang-orang yang telah mengatas namakan Islam ketika menabrakan pesawat itu dengan rasa cintamu yang mendalam pada Islam dan pada negerimu ini, ucapku mantap. Azima tercenung mendengar kata-kataku akupun tak percaya membuatnya terpaku”.3 keyakinan akan adanya kitab-kitab Allah disampaikan pengarang melalui ungkapan tokoh Azima yang mengatakan ini adalah panutan nukilan ayat al-quran tentang kehebatan ajaran keadilan sebagai lambang supremasi hukum manusia. QS. An-Nisa 135. Di sini Azima menjelaskan pada Hanum tentang kehebatan ayat al-qur’an ini tentang hukum yang sudah ada. Nukilan ayat al-qur’an yang terpahat di gerbang masuk Universitas Harvard ini menjadi bukti bahwa al-qur’an sudah menjadi pondasi awal dalam kehidupan. Semua pemuka hukum, pemikir dari lulusan sekolah hukum di sini, professor, pengajar, dan tak lupa para murid yang sudah tak perlu didebat lagi isi otaknya mengakui keangungan ayat ini. Kata mengakui di sini menunjukkan bahwa dia percaya tentang kitab-kitab Alloh yakni al-quran dan mengakui Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 194 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… kehebatannya. Seperti dalam kutipan novel di bawah ini “Aku melihat foto kliping Universitas Harvard yang begitu megah akan ketenarannya menghasilkan intlektual-intlektual bertaraf dunia. Foto itu diambil dari salah satu pintu gerbang fakultasnya, Fakultas Hukum. Tapi kenapa foto itu memuat salah satu dinding berukiran inskripsi ayat al-quran? Ini adalah pahatan nukilan ayat al-qur’an tentang kehebatan ajaran keadilan sebagai lambang supremasi hukum manusia. QS. An-Nisaa’ 135. Tidak bisakah kau bayangkan Hanum, semua pemuka hukum, pemikir dari lulusan sekolah hukum di sini, profesor, pengajar, dan aku lupa para murid yang sudah tak perlu didebat lagi isi otaknya, mengakui keagungan ayat ini? Aku membaca tulisan itu, lalu Azima melantunkan ayat itu dengan perlahan dengan fasih dengan suara emasnya. Aku baru tersadar, Azima memiliki kemampuan berbahasa arab yang tak perlu diuji-uji lagi. Azima berhenti membaca, lalu mengutif artinya. Wahai orang-orang yang beriman! Jadikan kamu penegak keadilan menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia yang terdakwa kaya atau miskin, Allah lebih tahu kemaslahatan kebaikannya.”QS. An-Nisaa’ 135 Aku berfikir sejenak, meski itu hanyalah nulikan ayat dan tidak sempurna pengutipnya, sukmaku bergetar, pikiranku melamunkan sesuatu”.Keyakinan akan adanya kitab-kitab Allah dijelaskan melalui gambaran tokoh Hanum yang menceritakan bahwa Ibid, hlm. 208. Azima yang seorang muallaf yang menyembunyikan keislaman dari ibunya terpaksa mengajarkan Sarah anaknya membaca al-quran secara sembunyi-sembunyi, yakni pada saat pagi buta saat ibunya belum bangun dari tidur. Ini semua dilakukan agar Sarah bisa dan lancar membaca kitab suci umat Islam yang sebagai pedoman hidup. Seperti dalam kutipan novel di bawah ini “Dan tatkala mataku sibuk mencermati satu persatu benda yang ada di atas meja Sarah, hatiku bergetar saat pandanganku menumbuk sebuah al-qur’an yang bersanding dengan al-kitab Aunty Hanum Aku menengok kesuara lirih yang memasuki kamar. Sarah menhampiriku lalu meminta maaf dirinya harus mengambil suatu dikamarnya. Aku melihatnya menjemput al-kitab dan al-qur’an ke dalam laci meja. Kau mempelajari kedua-duanya? Setengah menyergap dirinya yang akan beranjak pergi. Ya, Grandma memintaku mendengarkan dia membaca al-kitab saat malam sebelum tidur dan Mom mengajariku membaca al-qur’an sebelum aku berangkat sekolah sebelum grandma bangun pagi. Jawabnya tanpa beban”.4 Keyakinan tentang qada’ dan qadar tertuang dalam ungkapan Rangga yang percaya bahwa takdir Allah adalah sebaik-baik rencana, tidak ada istilahnya kebetulan dalam hidup ini, yang ada hanya takdir Allah. Dia Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 195 percaya semua yang dialaminya bersama istrinya semata-mata adalah grand design Allah. Semua hal tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak manusia, takdir Allahlah yang menentuksn segalanya. Keyakinan terhadap qada’ dan qadar Allah di sini digambarkan dengan Rangga begitu percaya dengan takdir yang dialaminya. Seperti dalam kutipan novel di bawah ini “Kebetulan? Bagiku, tidak ada yang namanya “kebetulan” aku sama sekali tidak pernah berfikir mengapa hari itu profesor Reinhard memintaku pergi ke Amerika dan pada waktu yang bersamaan Gertrud menugasi istriku meliput 9/11 di New York. Aku yakin semua ini adalah grand design Allah. Tidak mudah memahami jalan takdir, karena takdir tidak akan pernah berjalan dengan arahan navigasi manusia. GPS Tuhanlah penentunya. Jalan yang akhirnya mempertemukan aku dan Hanum dalam suatu kebetulan, duduk bersama dalam tubuh si burung besi perkasa yang dengan tenang melewati badai di bawah sana, menuju satu tujuan”.Keyakinan tentang qada’ dan qadar Allah juga ditunjukkan oleh tokoh Hanum. Hanum yakin tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Dia percaya sebesar apapun masalah, kalau dia masih mendekap iman rapat-rapat maka semua akan dapat terselesaikan. Allah akan memukul mundur masalah Ibid, hlm. 60. tersebut dan akan dapat terselesaikan dengan izinnya. Dan yang terakhir tentang keyakinan terhadap qada’ dan qadar Allah juga ditunjukkan oleh tokoh Hanum yang sangat percaya dengan kebesaran Allah. Teruslah melangkah dengan niat dan tujuan untuk mencari Ridho Allah, kerjakan sesuatu yang dapat mengantarkanmu ke surganya walalupun sebesar dan seberat apapun halangan yang melintangi langkahmu, jika kamu percaya dengan kekuasaan Allah, maka tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini. Tuhan akan mengirimkan malaikat-malaikatnya yang mempunyai keringanan tangan yang tak bertepi untuk menyelamatkan jika kamu hampir jatuh ke jurang. Itu semua jika kita percaya tentang kebesaran Allah SWT. Seperti kutipan novel di bawah ini “Aku merutuki diri sendiri. Menyesali semua yang telah aku lakukan dengan egoku sendiri tanpa melibatkan Rangga. Aku merunut-runut lagi permasalahan demi permasalahan yang mendera Heule is Wunderbar, hingga sampai di detik aku berada di bus. Selama kita masih mendekap iman rapat-rapat dalam sukma, harus ku katakan pada masalah besar dan seberat apapun itu. “wahai masalah yang berat dan besar, aku punya Tuhan yang Maha berat dan Maha besar untuk memukulmu mundur”. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 196 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… b. Pesan Syariah Secara etimologi kata syari’ah berasal dari Bahasa arab, dari kata syara’a yang berarti jalan, syari’ah Islam berarti jalan dalam agama Islam atau peraturan dalam Islam. Secara terminologi syari’ah adalah sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan seluruh ciptaan Tuhan di alam semesta. Adapun ruang lingkup syari’ah mencakup peraturan-peraturan sebagai berikut pertama adalah ibadah khusus yakni peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya yang meliputi rukun Islam, kedua adalah ibadah umum yakni peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan alam lainnya, yang meliputi muamalah yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan lainnya dalam hal tukar menukar dan jual beli, munakahat yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain dalam hubungan berkeluarga, jinayat yaitu pengaturan yang meyangkut pidana, siyasah yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan politik, dan akhlak yang mengatur sikap hidup pribadi.Syari’ah secara istilah dapat diartikan sebagai suatu sistem atau aturan yang bisa jadi mengatur hubungan antara manusia dengan Allah atau hubungan manusia dengan manusia. Imam Abu Muhammad Ali bin Hazm dalam kitab Al-Hikam fi Ushulil Ahkam membeberkan perbedaan definisi syari’ah berdasarkan klasifikasi tadi. Menurutnya, Syari’ah adalah jika terdapat teks yang tidak multitafsir dari al-quran, hadis, taqrir Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, ataupun konsesus ulama. Artinya syari’ah dapat bersumber dari hal-hal tersebut yang dapat diaplikasikan secara langsung. Semisal perintah shalat atau hal-hal yang menyangkut aqidah, muamalah, ibadah dan syari’ah adalah segala sesuatu yang disyariatkan Allah kepada hamba-hambanya termasuk peraturan-peraturan dalam hukum segala hal yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Syari’ah sangat erat hubungannya dengan aqidah, kalau aqidah adalah iman Kartika Dwi Rahmawati, Makalah Pendidikan Agama Islam Syari’at Islam, 11 November 2021. Prayogi, Apa Itu Syariah, 10 November 2021. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 197 atau keyakinan maka syari’ah adalah hal yang perlu dilakukan sesudah keimanan, yakni amal shaleh atau perbuatan sehari-hari sesuai dengan syari’at Islam misalnya yang berkaitan dengan ibadah mengerjakan shalat, membaca al-quran dan lain sebagainya. Mengenai pesan syari’ah dalam novel bulan terbelah di langit Amerika pengarang menyampaikan pesan tersebut melalui tokoh Hanum di dalam cerita, di mana Hanum di sini tetap melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim yakni melaksanakan kewajiban shalat tiap waktu, walaupun disekitarnya orang-orang pada heran dengan gerakan-gerakan dia lakukan. Hingga pada suatu saat ada orang tua yang sedang melihatnya melakukan gerakan-gerakan ibadah shalat, lalu orang tua itu penasaran dengan apa yang sedang dikerjakannya. Orang tua itu melihatnya melakukan shalat zuhur dan asar, hingga pada akhirnya orang tua itupun meminta Hanum untuk mengajarkannya bagaimana cara berdo’a pada Tuhan untuk pertama kalinya dalam hidupnya setelah sekian lama dia ditelantarkan. Seperti kutipan dalam novel di bawah ini “Aku ingat bagaimana reaksiku ketika dia mulai bertanya-tanya apa yang kulakukan saat melakukan gerakan-gerakan aneh menurutnya setiap siang dan sore. Dengan penasaran dia melihatku shalat zuhur dan asar. Hingga akhirnya Frau Altmann ingin aku mengajarinya bagaimana “berdo’a” kepada Tuhan untuk pertama kalinya dalam hidup setelah sekian lama imannya ditelantarkan”.Pesan syari’ah juga disampaikan melalui percakapan tokoh Hanum dan Gertrud Robinson yang pada saat itu Gertrud meminta solusi kepada Hanum tentang ibunya yang mulai mengatakan hal-hal aneh, ibunya butuh keajaiban dan ingin mendapatkan ketenangan di dalam hidupnya. Kemudian Hanum menyuruh ibunya Gertrud untuk bangun disepertiga malam, kemudian pandang langit setelah itu tundukkan kepala, resapi segala kesalahan yang selama ini telah ia lakukan dan kemudian berdo’a minta ampunan atas segala dosa-dosanya. Seperti dalam kutipan novel di bawah ini “Katakan padanya setiap hari dia harus tidur lebih awal. Lalu saat, sepertiga malam, dia harus bangun. Minta dirinya mencuci muka, lalu membuka tirai jendela kamarnya dan pandanglah malam yang penuh bintang dengan sorot bulan. Tundukkan kepalanya, resapi apa kesalahan yang selama ini telah dia lakukan dalam hidupnya, dan katakanlah, ampuni aku, Tuhan, atas segala perjalanan hidup yang tak mensyukuri perintahmu. Masukkan aku Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, Bulan Terbelah Di Langit Amerika, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014, hlm. 39-40. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 198 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… kedalam syurgamu jika engkau menghendakiku kelak”.Sehubungan dengan pesan syari’ah yakni kewajiban melaksanakan shalat. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh orang Islam, dengan tata cara yang sudah ditentukan. Shalat juga menjadi pembeda antara agama Islam dengan agama yang lain. Juga sebagai tanda sebagai orang mukmin, begitu pentingnya perintah mengerjakan shalat, sehingga setiap muslim wajib mengerjakannya walau dalam keadaan apapun, bahkan dalam keadaan sakit parahpun kita harus mengerjakan shalat, tentunya dengan menyesuaikan cara shalat dengan kondisi yang sedang dialami. Jika tak mampu berdiri maka duduk diperbolehkan, jika duduk tak mampu juga maka diperbolehkan berbaring, dan jika berbaring saja tak mampu maka cukup dengan kedipan mata atau dalam hati karena Islam adalah agama yang selalu memudahkan penganutnya bukan agama yang memberatkan. Dalam novel tersebut pesan syari’ah juga digambarkan pengarang melalui sosok Hanum yang sangat toleran. Karena dia tahu negara Amerika tidaklah seperti negara kelahirannya. Ibid, hlm. 41-42. Tentang agama dan keyakinan, tentang nilai-nilai sosial yang sangat jauh berbeda dengan negara kelahirannya. Namun, ini semua menjadi pelajaran untuk dirinya dalam menghargai apa yang telah menjadi kebiasaan orang lain. Seperti kutipan dalam novel di bawah ini “Aku pernah ditugasi menulis kisah si kaya pemilik Shopping Mall Lugner City Wina, Richard Lugner. Apa yang menarik dari dirinya bagi pembaca ternyata sama sekali tak membuatku ingin menuliskan bahkan namanya. Bagaimana tidak? Aku harus menyanjung-nyanjung pria tua tak tahu diri yang hobi gonta-ganti pacar setiap bulan? Mewawancarainya pada pagi hari dengan dikelilingi para selir imutnya membuatku seolah turun derajat. Jujur, itu dosa terbesarku selama menulis profil orang yang dianggap Gertrud meraup kesuksesan besar. Sayangnya, aku tak bisa sedikitpun mengkritiknya. Tentu saja, karena gonta-ganti pacar, hidup bersama, berciuman disembarang tempat merupakan nilai sosial dan norma bagi orang sini mungkin jika terheran-heran, justru akulah yang tidak normal. Aku tak bisa membayangkan bagaimana respon orang Indonesia jika pria seperti Lugner hidup di Indonesia dan dielu-elukan. Toh ini pelajaran pribadi buatku. Menghargai apa yang sudah dianggap biasa dinegeri orang meski tampak tak pantas buatku, adalah perjalanan panjang yang menempa diri menjadi pribadi yang gigih untuk selalu toleran”.Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, Bulan Terbelah Di Langit Amerika, Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 199 Pesan Syari’ah juga digambarkan melalui sosok Philipus Brown sebagai seseorang yang sangat dermawan yang sering menyumbangkan hartanya kepada anak-anak korban perang. Seperti kutipan dalam novel di bawah ini “Mr. Mahendra, aku punya alasan tersendiri mengapa aku menjadi Filantropi. Aku berhutang budi pada seseorang yang telah menyelamatkan jiwaku. Mengajariku ikhlas dan berbuat baik tanpa pamrih”.c. Pesan Akhlak dan Sosial Kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yaitu al-khuluk yang berarti tabiat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, dan kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan sosial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat, akhlak sosial sangat berkaitan erat dalam kehidupan Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014, hlm. 22-23. Aris Kurniawan, Pengertian Akhlak, 14 November 2021. bermasyarakat, karena akhlak merupakan cerminan dalam kehidupan bermasyarakat. Akhlak erat kaitannya dengan perbuatan. Bila kita melakukan perbuatan baik maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak mulia, begitupun sebaliknya, bila perbuatan kita buruk maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak yang buruk. Biasanya akhlak erat kaitannya dengan keadaan jiwa seseorang melakukan perbuatan tanpa memikirkan dan mempertimbangkannya terlebih dahulu. Imam Ghazali membagi akhlak menjadi dua bagian utama, yang pertama adalah akhlak seorang hamba ketika berhubungan dengan Tuhannya hablun minallah akhlak yang pertama ini akan menjadikan seorang manusia yang berjalan dimuka bumi dengan kesadaran sebagai seorang abdi atau hamba Alloh SWT. Yang kedua adalah akhlak seorang hamba ketika berhubungan dengan sesama manusia hablum minannas.1 Pesan Akhlak Dalam novel tersebut pengarang menyampaikan pesan akhlak melalui percakapan tokoh Rangga dan teman-Agung Fatma, Pembagian Akhlak Menurut Imam Ghazali dan Penjelasannya, https// 10 November 2021 Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 200 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… temannya yakni Stefan dan Khan. Stefan adalah orang yang Atheis, sering terjadi perdebatan-perdebatan kecil antara mereka bertiga, terutama oleh Khan dan Stefan, Stefan yang tidak memiliki kepercayaan atas agama selalu mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan luar biasa yang mau tidak mau Rangga dan Khan harus menjawabnya dengan sangat hati-hati. Karena yang selalu jadi topik pertanyaannya Stefan adalah yang berkaitan dengan agama, terutama agama yang dianut mereka yakni agama Islam. Pernah suatu saat Stefan mempertanyakan tentang cara berpakaian perempuan muslim di Timur Tengah, kata Stefan, cara berpakaian saja harus diatur, kemudian Rangga langsung menjawab wanita di agama kami memang diharuskan menggunakan hijab tujuannya untuk melindungi diri, orang-orang tidak akan melihat mereka dari segi fisik tapi lebih kepemikiran, hati. Deskkrifsi cerita tersebut menjelaskan tentang akhlak seorang muslim dalam berpakaian, aturan berpakaian dalam Islam memang sudah ada. Fungsi utama pakaian adalah untuk menutup aurat, yaitu bagian tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain kecuali yang dihalalkan dalam agama. Serta dianjurkan juga untuk berpakaian terbaik yang dimilikinya dengan tidak berlebihan, karena cara berpakaianpun akan dihisab di akhirat nanti. Seperti kutipan dalam novel di bawah ini “Stefan berkilah lagi, kenyataannya, praktik semacam ini masih terjadi dikalangan perempuan dan anak-anak, perempuan di Timur Tengah. Tidak perlu muluk-muluk, sekarang, pakai baju saja kok diatur sih? Suka-suka kita dong”. Kali ini Khan bangkit dari tempat duduknya, “Oh my Brother, kalau tidak diatur aku pasti dengan senang hati ke kampus untuk menghadiri sidang disertasiku nanti dengan celana renag saja. Bagaimana pendapatmu? Aku hampir saja tersendak dengan tawaku mendengar jawaban Khan yang taktis. Aku melihat Stefan tertawa-tawa sendiri, lalu Stefan membalas sambil meledek. Siapa yang sudi melihat bulu-bulu di sekujur badanmu, Khan? Lebih baik lihat kingkong dikebun binatang Scoenbrumn! Keduanya terbahak. Akupun ikut tertawa. Sungguh, Stefan baru saja menjawab pertanyaan yang dilontarkannya, kuharap dia paham bahwa cara berpakaian diatur dalam Islam, baik pria maupun wanita, karena kita semua manusia beradab bukan kingkong yang tak beradab”.Selain terkait dengan pesan akhlak dalam berpakaian, pesan akhlak tentang berbakti kepada orang tua juga digambarkan pengarang dalam novel tersebut melalui tokoh Azima, bagaimanapun kondisi orang tua, kita Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, Bulan Terbelah Di Langit Amerika, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014, hlm. 31-32. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 201 wajib berbakti, menyanyangi, menghormati mereka. Seperti tokoh Azima dalam novel tersebut, dia sangat menyanyangi orang tuanya, walaupun orang tuanya tidak menyukai keputusannya berpindah keeyakinan, akan tetapi hal itu tidak membuat Azima meninggalkan ibunya, dia tetap berbakti seperti dahulu. Al-quran mengajarkan kita tentang kewajiban kita untuk berbakti kepada orang tua. Allah mewajibkan hambanya untuk berbakti terhadp kedua orang tuanya, tidak hanya itu kita sebagai muslim juga diwajibkan untuk berbuat baik kepada karib kerabat, teman sejawat, orang-orang terdekat kita, tetangga dekat maupun tetangga jauh. Seperti kutipan dalam novel di bawah ini “Bagaimana dengan ibumu Azima? Tanyaku tentang orang yang paling menentangnya sekaligus mencintainya selama ini. Setelah ayah wafat, ibu banyak diam dan menyendiri. Hingga setahun kemudian, beberapa hari setelah tragedi 11/9 September, hatiku tergugah akan apa yang selama ini Abe katakan. Bagaimanapun, usianya tak lama lagi. Apa lagi yang bisa dilakukan anak yang sangat mencintai ibunya kecuali tak membuatnya kecewa di penghujung hidup? Azima melempar pandangannya untukku. Lagi-lagi dia ingin aku menjawab apakah dirinya salah jika tak ingin membuat ibunya murung dan sedih dalam sisi hidupnya. Aku tak bisa menjawab secara jujur”.Pesan akhlak tentang Khusnudzhon juga pengarang gambarkan melalui tokoh Phillipus Brown, dia adalah seorang miliarder yang kekayaannya untuk beasiswa anak-anak perang Irak sebesar USS 100. Brown sebelumnya bukanlah seorang yang dermawan, dia adalah seorang kapitalis yang sangat tamak dan selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Hingga pada saat tragedi 11 September 2001, dia mulai berubah, dia mengalami peristiwa yang mempertemukan dia dengan seseorang yang membuatnya menjadi seorang yang sangat dermawan. Orang itu adalah Ibrahim Hussein atau Abe. Abe adalah seorang muslim yang sangat taat, dia adalah seorang muslim yang sangat bertanggung jawab dengan agammanya. Saat kejadian runtuhnya gedung WTC, dia rela mengorbankan nyawanya sendiri untuk membantu orang-orang di sana, termasuk Phillipus Brown, orang yang baru saja ia kenal beberapa jam sebelumnya. Dia rela mengorbankan nyawanya sendiri demi orang-orang yang saat itu membutuhkan pertolongan. Dia hanya mengatakan bahwa agamanya mengajarkan tentang saling menolong. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 202 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… Brown yang saat itu sudah mulai pasrah dengan hidupnya diberikan semangat yang luar biasa dari Ibrahim Hussein. Di ujung pidatonya, Brown memberikan jawaban atas pertanyaan, apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam? Dia menjawab Ibrahim Hussein telah menunjukkan pada Phillipus Brown bahwa dunia tanpa Islam adalah dunia tanpa perdamaian, Islam adalah agama yang indah, Agama yang baik terhadap sesama, dia juga mengatakan bahwa Abe bukanlah seorang teroris justru dialah yang selalu menolong sesama dalam tragedi tersebut, Abe tidak memandang apakah orang yang ditolongnya itu muslim atau tidak. Seperti kutian dalam novel di bawah ini “Tidak seharusnya kita membenci seseorang hanya karena berbaju sama dengan para teroris, lalu membentur-benturkannya setiap saat dengan Amerika. Dengan cerita saya ini, saya ingin kalian tahu, saya berutang budi dan nyawa pada seorang muslim, dan itu cukup untuk mengatakan, Islam bukanlah seperti para teroris yang memanipulasi pikiran dan hati kita selama delapan tahun terakhir ini. Ibrahim Hussein telah menunjukkan padaku bahwa islam itu begitu indah, begitu teduh dan sanggup mengorbankan jiwa dan raganya demi nonmuslim seperti saya. Saya adalah manusia yang sesungguhnya menganggap diri tak berguna di dunia ini. Saya adalah orang yang tak pernah di kenal Abe sebelumnya, yang hanya dia kenal beberapa jam sebelum kematiannya”.Pesan akhlak yang terakhir adalah pesan pantang menyerah yang digambarkan pengarang melalui tokoh Ibrahim Hussein, dia selalu berprasangka baik terhadap Tuhannya, dia tidak pantang menyerah dengan keadaan yang sedang dialaminya. Dia seperti Nabi Ibrahim yang tidak takut dibakar api, yang tak gentar menerjang panas hanya untuk bisa menyelamatkan takdir, bukan untuk dia tapi untuk orang-orang. Seperti kutipan dalam novel di bawah ini “Nyonya Hussein, perkenankan saya mengisahkan betapa muslim seperti Ibrahim, berlaku seperti Ibrahim sang Nabi, yang tak gentar dibakar api, yang tak gentar menerjang panas. Demi sebuah takdir yang dia perjuangkan. Bukan untuknya, tapi untuk saya”.2 Pesan Sosial a Menjaga lisan untuk kebaikan Menjaga lisan berarti menjaga kehidupan dengan sesama agar tetap baik dan damai. Dalam kutipan novel tersebut Hanum sedang meredang kekesalan di hatinya karena belum menemukan seorang narasumber yang tepat. Kemudian sang suami bergurau kepadanya dan memuncak amarahnya sehingga berkata tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya, hingga Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 203 Hanum menyesali segala perkataannya, setelah semua itu terjadi pada dirinya. “Masih bercanda saja kamu, mas…aku lagi bingung! Gini deh. Kalau mau kita berpisah di New York. Aku akan cari narasumberku sendiri sampai dapat. Mas Rangga ke Washington sendiri juga urusi presentasi yang juga sama pentingnya, Fair, kan?!”.“Ya Alloh ya Tuhan, atas segala malaikat-malaikat di atas sana…aku tidak benar-benar mengucapkannya, aku benar-benar tidak menginginkannya….mengapa engkau kabulkan semua ini?”.Kutipan di atas mengajarkan kita untuk tidak berbicara seenaknya, karena Tuhan bisa mendengar segala yang diucapkan hambanya di manapun dan kapanpun itu, selain itu setiap perkataan akan berdampak berbalik terhadap diri sendiri karena ada seseorang yang merasa terluka dengan ucapan yang kurang menghargai orang lain. b Menjalankan hidup berdasarkan ajaran agama Hidup tanpa ilmu, maka akan dibodohkan orang lain, hidup tanpa agama, maka akan terjatuh dalam keterpurukan jiwa serta kegelisahan hidup. Albert Einstein, seorang ilmuwan pernah mengatakan “ilmu tanpa agama buta dan agama tanpa ilmu lumpuh”, Ibid, hlm. 116. maksudnya di sini adalah pertama tentang pentingnya agama untuk melambari ilmu pengetahuan dan yang kedua perlunya ilmu dalam pengalaman agama. Oleh karena itu, kita membutuhkan kedua-duanya. Dalam menjalankan hidup, hidup akan terasa lebih baik jika kita berlandaskan kepada ajaran Tuhan yang disampaikan melalui agama yang kita yakini. Berikut ini adalah kutipan dalam novel tersebut yang berisikan pelajaran hidup yang mengajarkan hidup dengan berlandaskan agama. “Ibrahim mengajarkan saya sesuatu. Usaha dan berupaya sekuat raga, dalam keadaan apapun, hingga Tuhan melihat kesungguhan itu mengulurkan tangannya. Ibrahim mengajari saya sesuatu yang bernama ikhlas. Ikhlas terhadap takdir yang telah digariskan Tuhan, setelah usaha maksimal, harapan yang kandas, belum tentu sungguh-sungguh kandas. Tuhan tak akan mengandaskan impian hambanya begitu saja. Dia tak akan menaruh kita dalam kesulitan yang terperih tanpa menukarnya dengan kemuliaan pada masa mendatang, itulah mengapa saya mendedikasikan hidup saya untuk manusia”.c Jangan membenci karena rasa sakit Rasa sakit terhadap sesuatu memang tidak mudah untuk dihilangkan akan tetapi akan menjadi lebih baik jika rasa sakit tersebut tidak dijadikan suatu kebencian. Berikut ini adalah kutipan Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 204 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… dalam novel tersebut yang menunjukkan rasa sakit sehingga menyebabkan rasa kebencian. “Aku mencintai istriku, Anna dan telah berjanji akan membahagiakannya, tapi semua sirna karena para lalim itu. Siang dan malam aku hanya termenung, mencoba meninabobokan perasaanku yang berkecambuk. Sejak 11 September, hatiku tidak bisa bergerak pada perempuan manapun. Aku tidak tahu harus marah pada siapa. Hingga akhirnya aku mendengar pembangunan masjid Ground Zero yang begitu dekat dengan kompleks lokasi tragedi itu terjadi”.Dalam kutipan tersebut, mengajarkan kita bahwa, hal yang membuat rasa sakit atau kecewa, tidak harus membuat kita menyimpan sebuah kebencian. d Jangan menyerah untuk meraih kesuksesan Hanum merasa malu harus mengirim lamaran pekerjaan ke lima belas macam perusahaan berbeda dan empat belas perusahaan tidak merespon dengan baik. Pada perusahaan terakhir yang ingin dikirimi, ia merasa ragu sehingga suaminya marah dan menasehatinya dengan sebuah perbandingan. Berikut kutipan dalam novel tersebut. Ibid, hlm. 225. “Berapa sih biaya semua rasa malu untuk mengirim surel? Tanya Rangga akhirnya. Aku tidak bisa menjawabnya. Kau tahu kan, 100 surel berbeda kukirim dalam kurun waktu 1 tahun untuk mendapatkan 1 jawaban dari beasiswa S-3 Austria ini? Tukas Rangga, mengingat kekerasannya mengejar mimpi sekolah di Eropa. Kau tahu kan, berapa kali Thomas Alfa Edision membuat rangkaian hingga menemukan lampu? Beda kali Mas. Thomas Alfa Edision itu sudah yakin akan teorinya, hanya masalah waktu dia bisa menemukan lampu. Nah itu kau jawab sendiri. Hanya masalah waktu kau mendapat pekerjaan di sini, labrak Rangga menanggapi kata-kata Hanum. Dari penggalan cerita di atas, kita dapat mengambil hikmahnya bahwa jangan pernah menyerah untuk meraih kesuksesanmu. Hanya waktu yang bisa menentukan kapan mimpimu akan terealisasikan. 2. Nilai-Nilai Dakwah Hanum dan Rangga Dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika a. Menjadi muslim yang baik Nilai Kejujuran dan Kebaikan Menjadi Agen muslim yang baik adalah suatu hal yang sangat indah dan baik untuk Islam, seperti yang dilakukan Hanum dan Rangga, berikut adalah kutipan dalam novel tersebut “Sebagai karyawan, aku mencoba patuh memenuhi permintaanya, walaupun Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 205 terkadang sering membuat tersedak. Hatiku sendiri sudah luluh padanya. Sejak ia merasa cocok dengan tulisan-tulisanku tentang profil tokoh, Gertrud tak hanya menjadikanku karyawan, tapi juga sahabatnya. Yang membuatku menerima Gertrud bagai manapun dia, adalah kata-kata Fatma yang dulu, kiprahku di Eropa ini adalah menjadi agen muslim yang baik, melakukan yang terbaik yang dapat kulakukan, tunjukkan bahwa muslim bisa bersaing melalui karya dengan orang-orang di sini. Itu yang akan membuat sedikit demi sedikit orang lokal mengubah pikiran mereka tentang Islam, yang tak lelah digerus sentiment negatif media Barat’.Kutipan novel tersebut menjelaskan tentang bagaimana sosok Hanum dalam bekerja, Hanum bekerja dengan tekun dan selalu memberikan hasil kerja yang memuaskan bagi atasannya. Atasan Hanum yang bernama Gertrud adalah sosok wanita yang baik, ia selalu bersikap baik pada setiap rekan kerjanya iapun sudah menganggap Hanum seperti sahabatnya, dan inilah yang membuat Hanum bisa bertahan lama kerja di kantornya. Satu lagi pesan dri sahabatnya Fatma yang berkata dulu aku di Eropa untuk menjadi agen muslim yang baik, melakukan yang terbaik untuk orang-orang di sekitarku dengan menunjukkan bahwa muslim bisa menunjukkan prestasi melalui karyanya. Dengan ini sedikit demi sedikit akan Ibid, hlm. 37. mengubah pemikiran dan pembicaraan buruk tentang Islam. b. Memperbaiki nama Islam Nilai Ibadah Dapat dilihat dari kutipan novel di bawah ini “Aku baru sadar, jangan-jangan ini bukan kebetulan biasa aku berkenalan dengan Fatma, dia mencarikan pekerjaan untukku, Aku bertemu dengan Gertrud di perusahaan yang terancam bangkrut, hingga omong kosong agenda dewan direksi untuk membuat artikel yang akan mengubah dunia”.Kutipan di atas menjelaskan bahwa kejadian yang Hanum alami seperti sudah direncanakan oleh Allah, untuk Hanum membantu memperbaiki nama baik Islam, agama yang Hanum percayai sebagai penuntun yang tepat. Dari pertemuannya di Wina, lalu Fatma memberikan pekerjaan pada Hanum dan Hanum bertemu dengan Gertrud di perusahaannya yang hampir bangkrut. Hingga agenda pembuatan artikel yang dibuat untuk mengubah kebenaran dan membuka pemikiran orang diseluruh dunia, ini sama halnya dengan Hanum berdakwah dengan menggunakan metode dakwah bil qalam. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 206 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… c. Tolong menolong terhadap sesama Nilai sosial Ini dapat dilihat dari penggalan novel berikut di bawah ini “Kau tidak boleh tidur di Masjid ini karena kau perempuan Hanum. Nah sebagai gantinya, kau harus bermalam di rumahku, kita bisa berangkat setelah ini, namun sebelumnya kita jemput anakku dulu, ya. Kau masih kuat berjalan kan?”.Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa sikap tolong menolong adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim entah itu untuk sesama muslim maupun selain dari Muslim. Sikap tolong menolong adalah salah satu strategi dalam memperbaiki nama Islam di Amerika sana. E. KESIMPULAN Berdasarkan temuan yang peneliti dapatkan dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah dalam novel bulan terbelah di langit Amerika terdapat pesan dakwah yang terkandung, yaitu pesan aqidah, syariah, akhlak dan sosial seperti menghargai kepercayaan orang lain, menjaga lisan untuk kebaikan, menjalankan hidup berdasarkan ajaran agama, jangan membenci karena rasa sakit, jangan menyerah untuk meraih kesuksesan. Adapun Strategi dakwah Ibid, hlm. 124. yang dilakukan Hanum dan Rangga dalam novel tersebut adalah menjadi agen muslim yang baik nilai kejujuran dan kebaikan, memperbaiki nama Islam nilai ibadah, tolong menolong terhadap sesame nilai sosial. F. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. “Metodologi Pengajaran Agama Islam, terj. Jakarta Rineka Cipta, 2008. Al-Banna, Hasan. “Aqidah Islam, terj. M. Hasan Baidaei”, Bandung Al-Ma’arif, 1980. Al-Qur’an, Yayasan Penyelenggara Penterjemah. Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung Sinar Baru Algensindo, 2008. Fatma, Agung. Pembagian Akhlak Menurut Imam Ghazali dan Penjelasannya dalam https// 10 November 2021. Ferdiansyah, Daeng Sani. “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Kegiatan Dakwah Terhadap Transformasi Sosial Di Desa Montong Gamang Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah-NTB”, Komunike, Vol. XII, No. 1, Juni 2020. Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 Sri W. Wardani dan Mohammad Alawi 207 Gunarsih, Suci Gusti. “Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2014. Handayani, Putri. “Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Jakarta, 2019. Jawaz, Yazid bin Abdul Qodir. “Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah”, Bogor Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2006. Kamaruddin, “Peran Dakwah Dalam Novel Religius “Humaira Ibunda Orang Beriman” Karya Kamran Pasha, Skripsi, IAIH NW Pancor, 2013. Kurniawan, Aris. Pengertian Akhlak dalam 14 November 2021. Munir, Samsul. “Ilmu Dakwah”, Jakarta Pragonatama Jaya, 2013. Prasti, Rizka. “Dakwah Melalui Media Radio, Analisis Program Cahaya Pagi Di Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatulloh, Jakarta, 2010. Pratama, Harry. “Pesan Dakwah Dalam Novel Assalamualaikum BEIJING Karya Asma Nadia”, Skripsi, UIN Raden Intan, Lampung, 2018. Prayogi, Apa Itu Syariah dalam 10 November 2021. Rahmawati, Kartika Dwi. “Makalah Pendidikan Agama Islam Syari’at Islam dalam 11 November 2021. Rais, Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra. “Bulan Terbelah Di Langit Amerika”, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014. Sarmanu, Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Statistika, Surabaya Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga, 2017. Sugianingsih, Triani. “Analisi Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Pesantren Ilalang Karya Amar De Gafi”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Bandung Alfabeta, 2011. Suhirman, Rini Fitria dan Fathan Awwalur Rayyan. “Dakwah Subuh Komunike, Volume XIII, No. 2 Desember 2021 208 Analisis Pesan Dakwah dalam Novel Religius… dan Filantropi Islam Praktik Terbaik Pembelajaran Dakwah Di Era Millenial, Jurnal Ilmiah Syiar, Vol. 20, No. 1, Januari-Juni 2020. Sumanto. “Teori dan Aplikasi Metode Penelitian Psikologi, Pendidikan Ekonomi Bisnis dan Sosial”, Yogyakarta CAPS, 2014. Sunggono, Bambang. “Metode Penelitian Hukum”, Jakarta RajaGrafindo Persada, 2017. Surakhmad, Winarno. “Pengantar Penelitian Ilmiah”, Bandung Tarsito, 1994. Widianingsih, Tuti. “Program Pengembangan Dakwah Bil Qalam Bagi Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Darul Qalam Di Tanjungsari-Ngaliyan-Semarang”, Skripsi, UIN Walisongo, Semarang, 2016. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Wacana Pesan Dakwah Dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma NadiaSuci GunarsihGustiGunarsih, Suci Gusti. "Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia", Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Bulan Terbelah Di Langit AmerikaPutri HandayaniHandayani, Putri. "Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika", Skripsi, UniversitasYazid JawazAbdul QodirJawaz, Yazid bin Abdul Qodir. "Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah", Bogor Pustaka Imam Asy-Syafi'I, Dakwah Dalam Novel Religius "Humaira Ibunda Orang BerimanKamaruddinKamaruddin, "Peran Dakwah Dalam Novel Religius "Humaira Ibunda Orang Beriman" Karya Kamran Pasha, Skripsi, IAIH NW Pancor, KurniawanKurniawan, Aris. Pengertian Akhlak dalam 14 November Melalui Media Radio, Analisis Program Cahaya Pagi Di Radio Alaikassalam Sejahtera JakartaRizka PrastiPrasti, Rizka. "Dakwah Melalui Media Radio, Analisis Program Cahaya Pagi Di Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta", Skripsi, UINPesan Dakwah Dalam Novel Assalamualaikum BEIJING Karya Asma NadiaSyarif HidayatullohJakartaHarry PratamaSyarif Hidayatulloh, Jakarta, 2010. Pratama, Harry. "Pesan Dakwah Dalam Novel Assalamualaikum BEIJING Karya Asma Nadia", Skripsi, UIN Raden Intan, Lampung, Apa Itu Syariah dalam 10 November Pendidikan Agama Islam SyariKartika RahmawatiDwiRahmawati, Kartika Dwi. "Makalah Pendidikan Agama Islam Syari'at Islam dalam 11Analisi Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Pesantren Ilalang Karya Amar De GafiTriani SugianingsihSugianingsih, Triani. "Analisi Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Pesantren Ilalang Karya Amar De Gafi", Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D", Bandung Alfabeta, 2011.
bulan terbelah menurut kristen